Chapter 38

1.8K 176 52
                                    

Mohon dimengerti kalau ada typo

¤¤¤

Valeron bersiap-siap didalam kamarnya. Memeriksa dasi hitam miliknya apakah sudah terpasang dengan benar atau belum. Ia mengenakan tuxedo dengan warna senada dengan dress dibawah lutut milik Hana. Tuxedo warna biru dongker itu cocok dengan kerahnya yang berwarna hitam, dasi hitam dan kemeja warna putih didalamnya.

Valeron melihat pantulan dirinya didepan kaca. Kebahagiaan itu akan segera pergi dari hidupnya. Dan ia harus kembali kehilangan untuk kesekian kalinya.

Valeron segera keluar dari kamarnya, dan mengambil mobilnya digarasi. "Den Valeron ganteng pisan euy" ucap Mbok Ipeh ketika Valeron melewati dapur

"Eh, Mbok?" Valeron menghentikan langkahnya melihat Mbok Ipeh menatapnya kagum, "Mbok bisa aja"

"Kaseplah Den Valeron"

"Emang Valeron udah kasep"

"Mau ke mana, Den?"

"Ada acara kelulusan, Mbok"

¤¤¤

Valeron menunggu didepan salon sambil memainkan hapenya. Sudah lebih dari 20 menit ia menunggu. Namun sosok yang ia tunggu belum juga menampakkan dirinya.

"Kak," ucap seseorang Mbak pegawai salon. Sebenernya dia cowok sih, cuma minta dipanggil, Mbak. Jadi, ya, sudahlah

Valeron mengangkat pandangannya, melihat seseorang berdiri didepannya, "iya, ada apa?" Tanya Valeron

"Kakaknya sudah siap" katanya

Valeron langsung memasukkan hapenya ke dalam saku celana. Beranjak dari kursi dengan semangat.

Seseorang keluar dengan dress yang sempat ia beli. Melihat kaki jenjang dengan sepatu agak berhak itu datang mendekatinya. Sang pemakai dress itu memakai tiara (*eits nama gua) dikepalanya. Rambutnya yang hitam dan dibuat bergelombang, semakin mempercantik penampilannya.

Wajahnya yang dirias, tapi tetap terlihat natural itu, tersenyum ke arah Valeron. Valeron menelan ludahnya susah payah. Bininya kali ini terlihat sangat cantik. Lebih cantik dari biasanya.

Dress tanpa lengan itu, membuat lengan Hana agak terekspose. Dan kaki jenjang yang masih terlihat. Dengan sebuah tas kecil warna hitam yang ia sampirkan dibahunya.

Valeron masih melongo. Wajahnya kini berubah menjadi orang shock. Dress itu benar-benar terpasang pas ditubuh Hana, "bagaimana? Cucok banget, kan, kakaknya?" Ucap Mbak itu

Valeron masih tak bergeming, besok gua nikah. Nggak mau tau anjer. Batin Valeron meracau

"Yon?" Hana melambaikan tangannya didepan Valeron, "woi"

"Eh, iya?" Valeron tersadar

"Sepertinya Kakak ini terpesona dengan kecantikan Kakak Hana ini, ya?" Goda Mbak salon dengan gayanya yang khas

Valeron mengeleng pelan sambil tersenyum, "uangnya sudah saya transfer" ucap Valeron pada Mbak salon

"Terimakasih kerja samanya, kak" Mbak salon itu kembali masuk ke salonnya

Valeron masih berdiri disitu persis seperti manusia yang tidak bernyawa, "eh, bantuin gua dong. Gue nggak bisa jalan nih. Susah" Hana memegang bahu Valeron, berusaha mencari keseimbangan

Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang