[2] : Hallo, Jogja!

1.7K 131 63
                                    

Setelah selesai mandi dan dandan sedikit, Hana kembali menemui Tn. Hendra dan seseorang yang membuatnya kaget setengah mati.

"Iya, Om. Rencananya disini cuma sebentar doang" ucap lawan bicara Tn. Hendra

Hana menarik napasnya berulang kali, kenapa rasanya jadi deg-degan?

"Pagi, Pa, hehe" ucap Hana lagi-lagi dengan cengengesan

"Nah, ini yang ditunggu-tunggu sudah datang" ucap Tn. Hendra sambil menghadap ke arah Hana yang berdiri tepat disampingnya

Lalu Tn. Hendra beranjak, "Papa mau ke kantor dulu, kamu sama Bang Firza  sarapan dulu"

*mampus lu pada yg ngirain Valeron:")

Hana menyalimi Tn. Hendra, "hati-hati, Pa. Semangat kerjanya" ucap Hana sambil menunjukkan senyum paling manisnya

Firza ikut berdiri dan menyalimi Tn. Hendra, "hati-hati, Om"

Tn. Hendra tersenyum lalu berjalan keluar rumah. Hana langsung mengambil duduk disofa samping Firza. Firza kembali duduk, "Bang Firza kapan datang?" Tanya Hana antusias

Firza, anak dari budenya Hana yang bekerja diluar negeri. Dan, jarang sekali pulang. Beda empat tahun dengan Hana. Teman masa kecil Hana.

"Udah gede aja lo sekarang?" Tanya Firza sambil mengamati perubahan Hana

"Ya, iyalah, Bang. Ya, kali Hana gitu-gitu aja yang nggak ada perubahannya. Abang kali!" Balas Hana tak terima

Firza mencubit pipi Hana gemas, "liat, gue bawa sesuatu buat lo" Firza mengambil sebuah tas kecil dari belakangnya.

"Apaan nih, Bang?" Tanya Hana mengambilnya

"Bilang apa?"

"Makasih Abang Pizza yang jelek" ucap Hana

Firza kembali merebut tas kecil itu, "bilang dulu yang bener. Baru gue kasih"

Hana langsung cemberut, "terima kasih Abangnya Hana yang baik hatiiiii. Tidak sombong dan berbudi pekerti luhur" Hana sengaja memanis-maniskan nada bicaranya

"Pinter" Firza mengusap-usap puncak kepala Hana gemas. Hana segera mengambilnya dan melihat apa yang ada didalamnya.

"Kalung?" Ucap Hana sambil mengangkat kalung itu

"Bagus nggak? Merek terkenal itu asal lo tau" sombong Firza

"Ah masa?" Goda Hana, "setau Hana, dulu Bang Firza pelit banget. Hana minta permen aja nggak pernah dikasih"

"Sekarang enggak dong" bangga Firza, "gue tau, lu sekarang mungkin udah nggak seneng sama permen lagi kayak dulu. Makanya gue beliin kalung"

Hana menyentuh liontin pemberian Valeron yang masih melingkar dilehernya. Valeron pasti nggak bakal marah kalau gue pakai kalung ini barengan sama liontin dari dia. Pikir Hana

Valeron kan nggak bisa marah sama gue. Batin Hana seenak jidat

"Pasangin dong, Bang" pinta Hana. Firza memasangkan kalung itu dileher Hana.

"Udah" ucap Firza setelah selesai

"Makasih Abang Firza" ucap Hana

"Sama-sama Hanaa" balas Firza

"Sarapan dulu, yuk, Bang. Hana laper" Hana mengusap-usap perutnya

"Ayolah"

¤¤¤

Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang