Hana duduk didepan kelas sambil menopang dagunya bosan. Sudah jam istirahat, tapi belum juga ia menemukan sosok yang ia cari-cari sedari tadi pagi.
Ia menghembuskan napasnya kasar, lalu beranjak dari bangku panjang itu. Ia ingin pergi ke kantin untuk menenangkan dirinya sejenak. Dari tadi pagi ia belum sarapan apapun, hanya karena ingin datang lebih awal ke sekolah.
Seseorang menghentikan langkah Hana. Seseorang yang muncul dari lorong sebelah kanannya, "lo ceweknya Valeron, ya?" Tanya orang itu
"Gue nggak ada urusan sama lo" jutek Hana ingin kembali jalan namun kembali dihadang
"Gue tanya" orang itu menatap Hana tidak suka
"Kalau emang iya kenapa?" Tantang Hana
"Lo cewek gampangan, ya?" terkanya
"Ya, enggaklah. Sembarangan aja kalau ngomong"
"Ya, gue punya mulut"
"Itu mulut nggak pernah disekolahin?"
"Ini gue lagi disekolah"
"Tapi bukan buat sekolah!"
"Lo jadi cewek aja nyolot lu"
"Emang kenapa kalau gue cewek? Ada masalah?" Tantang Hana. Membuat cowok bernama Diaz didepannya itu menjadi semakin panas
"Minggir," Hana berjalan menghindari Diaz, namun Diaz langsung menahan tangan Hana, "enggak usah pegang-pegang" Hana menghempaskan tangan Diaz
Diaz mencengkram tangan Hana kuat. Membuat Hana agak meringis, "sakit woi" keluh Hana berusaha membebaskan tangannya
"Lo udah nantangin gue. Dan gue nggak suka ditantang" Diaz memandang Hana dengan rasa tidak suka
"Ya, bodo amat" Balas Hana santai tanpa memikirkan emosi Diaz yang kapan saja bisa meledak, "udah, ah, gue mau pergi" Hana masih berusaha melepaskan cengkraman tangan Diaz
"Ikut gue" Diaz menarik paksa tangan Hana. Hana berusaha berontak
"Lepasin tangan gue"
Hana meringis, tangannya terasa sakit sekali. Kuku Diaz mulai menusuk kulitnya. "Diaz" panggil seseorang. Diaz tidak menghiraukannya, ia terus saja memaksa Hana ikut dengannya
"Lepasin tangan gue woi"
"Diaz!" Bentak orang tadi mampu membuat Diaz menghentikan langkahnya lalu menoleh
"Jangan ikut campur masalah gue!" Peringat Diaz kembali memaksa Hana ikut dengannya
Orang itu, sebut saja dia Athallah. Menarik tangan kiri Hana, membuat Hana kembali dagdigdug serr.
"Gue nggak mau cari masalah sama lo, Tha" ucap Diaz
"Gue juga nggak mau nyari masalah sama lo, Di" balas Athallah
"Pergi lo" usir Diaz
"Kontrol emosi lo. Dia cewek" Athallah menunjuk Hana
"Dan, karena dia mantan lo" timpal Diaz, "Udah, lah. Mending lo pergi dari sini. Gue nggak ada urusan sama lo"
"Tangan gue sakit anjir. Lepasin" desis Hana,
¤¤¤
"Hallo, Sel?"
"Yo, Na" balas Marsel
"Lo lagi sama Valeron nggak? Gue tadi nyariin elu dikelas, tapi enggak ada. Temen-temen Valeron yang gue kenal juga pada nggak masuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪ
FanfictionFFT [FANFICITION TIMNAS] Bagian ketiga sudah dipublikasikan *** Warning! Ceritanya bisa bikin gregetan *** #1 Timnas (16-11-2019) #1 Valeron (16-11-2019) Sebuah kisah yang dirangkaikan dengan sangat hati-hati. Dengan kasih sayang dan cinta, walau pa...