Chapter 30

2K 196 84
                                    

Sebuah tangan terulur untuk membelai rambut Hana yang sengaja ia biarkan tergerai, "gue enggak apa-apa" ucapnya lirih

Hana menoleh, melihat Valeron yang menatàpnya sayup-sayup, "lo kenapa sih?" Hana mulai menangis, "nggak sayang banget sama diri sendiri. Kalau kenapa-napa gimana?"

"Gue enggak apa-apa"

"Enggak apa-apa gimana. Lo abis balapan, kan? Kenapa sih? Gue ngelarang lo tawuran, eh, malah lo balapan"

"Hei... liat gue" Valeron menyentuh pipi Hana, "gue baik-baik aja" ucapnya meyakinkan

"Baik-baik aja, itu tangan lo" air matanya semakin deras keluar

"Udah, jangan nangis. Gitu aja nangis, cengeng"

"Bodo. Sekarang gue udah males sama lo. Gue marah!" Hana memalingkan wajahnya

Valeron mengenggam tangan Hana, "udah, nggak boleh marah-marah. Nanti cepet tua. Cepet keriput" rayu Valeron

"Biarin"

"Udah makan belum?" Valeron berusaha mencairkan suasana

"Udah."

"Makan apa?"

"Makan besi!"

Valeron tersenyum lalu berusaha untuk merubah posisinya menjadi duduk dan bersandar didinding, "lo nggak bawain gue sesuatu?"

"Bawa" jutek Hana

"Bawa apa?"

Hana mengambil tasnya lalu mengeluarkan kotak bekal berisikan kue coklat. Valeron menerimanya, "lo yang bikin?" Tanya Valeron

"Iya, gue sempet-sempetin bikin. Tapi awas, dibawahnya ada yang gosong. Soalnya baru pertama kali bikin" ucap Hana kikuk

Valeron terkekeh, lalu segera mencobanya, "enak"

Hana langsung menoleh, "beneran?" Tanyanya tak percaya

"Beneran, coba deh"

Hana mengambil sepotong lalu mencoba, "lumayan juga bikinan gue"

"Besok bikinin lagi buat gue"

"Emang mau?"

"Ya, mau"

"Eh? Apa sih? Kan, gue lagi marah sama lo. Kok, malah ngobrol sih?" Hana kembali memalingkan wajahnya

"Ini gue lagi sakit, lho?"

"Ya, terus?"

"Nggak mau dipeluk gitu?"

"Dih. Minta peluk aja sama motor lu yang lo pake buat balapan"

"Astaga"

"Apa?"

"Tadi ada yang gangguin elu?" Nada bicara Valeron tiba-tiba terdengar serius

"Enggak ada" Hana berbohong

"Jujur?"

"Iya"

"Diaz?"

Hana langsung diam, bagaimana Valeron bisa tau tentang hal ini?

"Enggak, enggak digangguin siapa-siapa" Hana menggeleng lalu melihat Valeron yang rahangnya mulai menggeras, pertanda ia menahan emosinya, "enggak ada yang gangguin gue disekolah" Hana berusaha menenangkan Valeron

Valeron menyentuh tangan Hana, ada kulit yang terkelupas karena tusukkan kuku, Valeron menatap Hana dalam, "dia nyakitin elo" katanya dalam

Hana langsung menarik tangannya, "itu tadi dicakar kucing"

Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang