[sʟɪᴄᴇ] 03.

3.2K 200 22
                                    

03.

ᴘ ɪ ɴ ᴅ ᴀ ʜ   ᴋ ᴇ ʟ ᴀ s


"HAN! Pulang bareng gue, ya." tawar Valeron sambil berjalan keluar gerbang, sebenernya memaksa sih.

Hana diam.

"Lo diam. Gue anggap itu jawaban iya. Cuma lonya aja yang malu buat ngomong." simpul Valeron.

Hana hanya diam.

"Ayo, Han." Valeron memegang tangan Hana untuk mengikutinya kembali ke parkiran.

Hana menepisnya, "apaan sih?"

"Pulang bareng gue."

"Gue nggak bilang iya! Maksa banget jadi manusia." ketusnya.

"Ya, daripada lo pulang jalan kaki, mendingan naik motor gue. Bisa sekalian jalan-jalan."

"Elu makin lama, makin ngelunjak, ya? Gue pikir dengan cara gue diemin elo, lo bakalan capek sendiri dan pergi. Tapi lo malah ngelunjak. Makin hari, makin bikin gue benci sama lo!"

Valeron hanya menanggapi dengan senyuman.

"Mungkin kehadiran gue sekarang bikin lo risih. Tapi percaya, Han, suatu hari nanti, lo pasti bakalan kangen sama apa yang gue lakuin. Lo pasti bakalan kangen gue kasih minuman coklat, lo pasti bakalan kangen gue kasih surat, lo pasti bakalan kangen gue perhatiin."

"Nggak akan pernah! Mending lo pergi sekarang! Jauh-jauh dari kehidupan gue. Gue bisa hidup tanpa lo!"

"Jangan marah-marah, nanti gue makin suka gimana?"

Hana langsung diam.

"Walaupun kalau lu diem, sama aja sih." sambung Valeron, Hana pergi begitu saja, "Han? Hana?!" panggil Valeron tapi sama sekali tidak digubris oleh Hana.

Valeron segera berlari menuju parkiran untuk mengambil motornya. Setelah mengambil motornya, Valeron menyusul Hana yang sudah berjalan duluan.

Dari kejauhan, ia melihat Athallah yang juga menaiki motor, mendekat ke arah Hana. Valeron yang sudah kepo tingkat dewa, langsung menghampiri Hana.

"Athallah? Ngapain lo disini?" tanya Valeron.

"Eh, Ron? Gimana kabar anak-anak?" tanya Athallah ramah.

"Baik." jawab Valeron.

Athallah dan Valeron itu dulu satu tongkrongan. Namun, Athallah sekarang sudah pindah tempat tongkrongan. Dan dia juga biasa mengajak berkencan cewek-cewek di sekolah ataupun luar sekolahan.

Dia playboy.

"By the way, lu ngapain di sini, Ron?" tanya Athallah

"Gue mau ngajak Hana pulang."

"Lah? Gue juga mau ngajak Hana pulang nih."

"Han, lo mau pulang sama siapa?" tanya Valeron pada Hana.

Hana tersenyum malu, "sama Athallah aja." ucapnya pelan.

"Lain kali, ya, Bro." Athallah menepuk bahu Valeron.

Valeron melihat Hana yang duduk di jok motor Athallah.

"Duluan, ya, Man. Nanti sore gue main." pamit Athallah

"Yoi. Hati-hati." Valeron melambaikan tangannya.

Valeron agak kecewa. Karena bukan dia yang mengantar Hana pulang, melainkan Athallah.

Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang