Chapter 34

2K 181 55
                                    

Udah w panjangin tuh, happy reading reader akoehhhh😙😙

jyjyk_-

¤¤¤

"Push up!" Bentak Pak Shodiq menyuruh Valeron dan Alex push up, setelah ketauan membolos dikantin.

Valeron dan Alex bersiap push up disamping lapangan, "push up tiga puluh kali"

"Yah, Pak..." Alex ingin protes

"Kerjakan atau hukuman kalian bapak tambah jadi seratus kali?" Ancam Pak Shodiq membuat Alex langsung push up.

¤¤¤

Valeron tidur dikursi pojokkan bersama Cecen, membiarkan Hana duduk kembali dengan Farah. "Bu, Valeron sama Cecen tidur, Bu" adu seorang siswa

"Valeron? Cecen?" Panggil guru itu, tidak ada sahutan, "Valeron?" Guru itu berjalan mendekati mereka. Mengeprak meja tempat mereka tertidur, "bangun"

Valeron dan Cecen kaget, pelan-pelan membuka matanya. Melihat guru yang mengajar Bahasa Indonesia itu dengan tampang marah, "kalian ini, kerjaanya tidur mulu. Sangat tidak berguna kalian sekolah. Buang-buang uang orang tua kalian" oceh guru Bahasa Indonesia

Cecen nyengir tak berdosa, "begini nih, yang bikin bangsa bobrok! Murid-murid seperti begini yang perlu dimusnahkan" ucap guru itu

Wajah Valeron mulai berubah, "tugas kalian itu belajar! Bukan malah tidur. Mau jadi seperti apa bangsa ini jika penerusnya seperti kalian? Mending ke goa aja. Tidak berguna!"

Valeron tidak tahan, "mohon maaf, Bu" ucap Valeron,

"Tidak sopan kamu menyela ucapan saya!" Plaakkk... Valeron ditampar oleh guru bahasa Indonesia itu.

"Bu, saya salah apa?" Tanya Valeron sambil memegangi pipinya yang memerah

"Tidak sopan kamu menyela ucapan saya! Mau ngelawan saya kamu? Dasar siswa durhaka! Disekolah kerjaannya cuma tidur"

"Mohon maaf Ibu, kami bersekolah selama sembilan jam. Dari pukul tujuh pagi sampai pukul tiga sore, belum juga ditambah les, bimbel, ekstra. Kami manusia, Bu. Kami bukan robot yang bisa dipaksa bekerja terus menerus, kami manusia, kami pelajar yang perlu istirahat." Valeron menyuarakan pendapatnya

"Apa kamu dirumah tidak istirahat? Tidak punya kasur?" Guru tersebut justru membalas dengan nada judes

"Kami bersekolah selama sembilan jam, ditambah pekerjaan rumah yang begitu menumpuk. Jika memang benar sekolah bukan tempat untuk tidur, berarti rumah bukan tempat untuk belajar"

Guru bahasa Indonesia itu langsung terdiam, memandang Valeron benci. Sepertinya nilai bahasa indonesianya akan merah

"Bu?" Panggil seseorang dari ambang pintu, semua siswa langsung menoleh, "dipanggil kepala sekolah ke ruangan. Mau rapat"

"Iya, saya ke sana sekarang, Pak"

Guru Bahasa Indonesia itu keluar kelas. Valeron mendapatkan sorak sorai teman-temannya yang memiliki pendapat serupa namun tidak berani mengungkapkannya

"Gue suka gaya, lo"

"Nah, itu maksud gue"

"Kicepkan tuh guru bahasa"

Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang