fifty eight #S2

2.6K 341 33
                                    

Hampir disetiap malamnya Maurel selalu terbangun ditengah-tengah tidurnya. Ia selalu memimpikan Hyunjin, dan itu selalu membuat tangisannya seketika pecah karena memang ia sangat merindukan pemuda itu disetiap malamnya.

Ternyata membiarkan Jeno mendekatinya tidak berdampak apa-apa pada Maurel. Hati Maurel masih sama seperti sebelumnya. Tapi ia masih harus tetap mencoba bukan?

Paginya Jeno datang ke apartemennya dengan sepiring nasi goreng yang masih hangat. Penampilan Maurel masih berantakan khas orang baru bangun tidur. Maurel memang tipe wanita yang terkesan cuek dengan penampilannya.

"Nih sarapan buat lo, mau gue suapin atau makan sendiri?" tawar Jeno sambil berharap Maurel akan minta disuapi olehnya.

"Makan sendiri aja." jawab Maurel lalu mengambil alih piring dari tangan Jeno.

"Lo belum cuci muka kan?" tebak Jeno karena melihat Maurel makan dengan mata yang masih terlihat mengantuk. Maurel lalu mengangguk yang membuat Jeno tambah tak habis pikir. Baru kali ini ia melihat ada cewek secuek ini dengan penampilannya, apalagi di depan cowok.

"Dasar jorok, cuci muka dulu sana." titah Jeno tapi Maurel menggeleng sambil terus mengunyah.

Jeno geleng-geleng kepala dibuatnya, ia lalu mendekat ke arah Maurel untuk merapikan rambut gadis itu lalu mengikatnya.

Maurel sontak dibuat terdiam, ia terdiam bukan karena merasa tersanjung ataupun terbawa perasaan oleh perlakuan Jeno tadi. Justru perlakuan Jeno tadi malah mengingatkannya pada perhatian yang selalu Hyunjin berikan padanya dulu.

"Lo kenapa sering ngelamun gitu sih rel? Lo lagi ada banyak masalah ya? Ceritain ke gue rel biar beban pikiran lo gak terlalu berat."

Maurel menggeleng, "Gue gapapa kok, gue emang orangnya suka bengong sendiri."

"Yakin?"

Maurel mengangguk sambil tersenyum meyakinkan. Jeno jadi ikut tersenyum dan tangannya mulai mengusap-ngusap lembut rambut Maurel.

Awalnya Maurel ingin menolak, tapi ia urungkan saat ia ingat ia harus membiarkan Jeno terus mendekatinya. Karena Hyunjin saja sudah bisa menemukan penggantinya, jadi Maurel juga harus bisa lebih dari itu.

"Gimana sekolah baru kamu? Kamu udah mulai betah kan?" tanya Minho yang hanya Maurel angguki pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana sekolah baru kamu? Kamu udah mulai betah kan?" tanya Minho yang hanya Maurel angguki pelan. Minho dan Maurel kini tengah berada disebuah restoran. Karena kebetulan Minho sedang tidak ada jadwal operasi jadinya ia bisa menyempatkan waktunya untuk menjenguk dan mendengar kabar putrinya itu sekalian makan bersama juga.

"Bagus kalo gitu. Oh iya karena kamu udah kelas tiga terus bentar lagi kamu bakalan ujian. Jadinya ayah udah daftarin kamu di tempat bimbel yang baru. Jamnya juga udah ayah tambahin biar kamu belajarnya makin serius terus kamu bisa lolos keterima di kampus luar negeri."

"Ayah.. Maurel kan udah ikutan bimbel online, belum lagi dari sekolah udah ada pemantapan buat persiapan ujian nanti. Maurel butuh waktu istirahat yah, dirumah juga Maurel selalu belajar lagi kok."

BAD HABITS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang