seventy #S2

3.5K 362 26
                                    

"Lama gak ketemu Hyunjin. Gimana kabar kamu?"

"Apa kabar kamu semakin membaik semenjak udah berhasil mendapatkan kembali anak saya?" tanya Yoona sembari tersenyum. Hyunjin tau itu bukan senyuman ramah pada umumnya, melainkan senyuman sinis yang terkesan merendahkan.

"Apa orang tua kamu tidak pernah mengajarkan kamu kebaikan? Bukannya menyembunyikan seorang gadis yang masih dibawah umur itu sama saja seperti penculikan?"

"Oh iya saya lupa, kamu memang sejak dulu sudah jadi anak berandal. Anak berandal yang selalu melampaui batas, melanggar aturan, bersikap sewenang-wenang, dan juga.. tidak tau di norma-norma sama sekali."

"Anak semacam kamu ini.. sudah bisa saya tebak masa depannya akan seperti apa. Pasti akan sangat suram dan menyedihkan.. saya jadi prihatin membayangkan nasib anak kesayangan saya kedepannya jika dia harus hidup bersama kamu."

"Maurel adalah gadis yang baik, dia pintar, mempunyai banyak bakat, disukai banyak orang dan sangat berprestasi. Tapi semenjak mengenal kamu dia mulai berubah, dan sekarang dia sudah berani kabur dari rumah. Kamu benar-benar pembawa pengaruh buruk untuk anak saya, dan kamu sama sekali tidak pantas untuk bersanding dengan anak saya."

"Jadi sekarang.. saya akan mengambil kembali anak saya. Saya tidak akan melaporkan kamu ke polisi karena hal ini, karena saya masih merasa kasihan dengan orang tua kamu jika mereka tau tentang hal ini. Jadi, bawa anak saya kesini sekarang juga."

Hyunjin memilih tetap diam di tempat, ia sama sekali tidak ingin menuruti perintah wanita yang sangat besar kepala ini.

Hyunjin sedaritadi terus mencoba menahan amarahnya agar tidak keluar. Ia masih sangat menghargai wanita di depannya ini.

"Kenapa kamu malah diam aja? Bawa anak saya kesini sekarang juga!" Yoona mulai berkata dengan nada tinggi, tapi Hyunjin tetap memilih tak bergeming sama sekali.

"Saya gak akan ngebiarin Maurel kembali ke tangan tante jika tante masih bersikap seperti ini." Hyunjin mulai mengeluarkan suaranya, dan itu membuat Yoona langsung menajamkan pandangannya.

"Maksud kamu apa berkata seperti itu?! Berani-beraninya kamu ngomong kayak gitu ke saya! Kamu itu benar-benar gak tau disopan santun!"

"Tante, kalo niat tante kesini cuman mau mencaci maki saya tolong pergi sekarang juga karena itu sama sekali gak ada gunanya buat saya."

"Saya kesini buat jemput anak saya Maurel! Bawa dia kesini sekarang juga!"

"Gak. Saya tetap gak bakalan ngelakuin itu."

"Kamu minta saya hubungin polisi sekarang juga buat ngelaporin kamu?!!"

"Saya gak takut, karena disini saya merasa gak melakukan hal yang salah sama sekali. Selama ini saya hanya melindungi anak tante tanpa melukai ataupun melecehkan dia sama sekali. Apa itu salah?"

"Apa tante tau kondisi anak tante waktu dia memutuskan buat kabur dari rumahnya? Apa tante liat dengan mata kepala tante sendiri segimana memprihatinkannya kondisi anak tante waktu itu?"

"Dan apa tante tau.. kalo waktu itu anak tante hampir bunuh diri?! Dan jika tante emang seorang ibu yang baik selama ini.. apa tante tau masalah dan luka apa yang selama ini anak tante pendam? Apa tante sendiri tau tentang hal itu?!"

BAD HABITS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang