twenty #S1

7.1K 786 33
                                        

3rd pov

klek

Setelah Hyunjin membuka pintu, Hyunjin langsung dihadapkan dengan Maurel yang tengah tertidur di lantai. Buru-buru Hyunjin langsung memangku tubuh Maurel dan membaringkannya ke atas tempat tidurnya.

Dalam hati Hyunjin merutuki dirinya sendiri, ia membenci dirinya sendiri yang tidak pernah bisa mengontrol emosinya. Kalau saja Hyunjin tidak sedang kalap tadi, pasti Maurel tidak akan sampai tertidur di lantai seperti tadi.

Hyunjin mengusap-ngusap pipi Maurel. Gadis ini selalu memberikannya ketenangan jika ia tengah berada didekatnya. Tapi setelah itu bayangan kakaknya akan muncul dan itu membuatnya menjadi teringat akan dendam yang dulu ia rencanakan.

Menyakiti Maurel secara perlahan, setelah itu merenggut hal yang paling berharga dari gadis itu, lalu membuangnya begitu saja alias meninggalkannya.

Hyunjin memejamkan matanya, nyatanya ia sungguh tidak bisa melakukan itu. Mungkin dulu dirinya memang bisa menyakiti Maurel secara perlahan, tapi sekarang ia tentu tidak bisa menghancurkan Maurel karena nyatanya ia telah menaruh hati pada gadis itu.

Oleh itu sebabnya Hyunjin selalu melampiaskan rasa bersalahnya karena tidak bisa membalaskan dendam kakaknya dengan memukul dinding ataupun kaca hingga tangannya terluka parah.

Tapi kali ini untungnya Hyunjin tidak melakukan itu, ia hanya melempar-lemparkan barang keramik untuk menumpahkan emosi dihatinya.

Mungkin pergi sebelum menyakiti perasaan Maurel lebih dalam adalah jalan yang terbaik untuk kebaikan dirinya terutama Maurel.

Hyunjin terus mengelus lembut pipi Maurel, ia lalu menempelkan keningnya pada kening Maurel. Hyunjin terpejam merasakan hembusan nafas Maurel yang menyapu wajahnya. Rasanya sangat sejuk sekali. Seketika perasaan Hyunjin jadi lebih membaik lagi.

Sesekali Hyunjin mengecup pelan bibir Maurel. Terakhir, Hyunjin mengecupnya lama sebelum ia memeluk erat gadisnya itu dan ikut terlelap.

"Sleep well my love, dream me okay?"

Maurel mengerjap-ngerjapkan matanya saat merasakan sesuatu yang hangat dan kenyal menyentuh keningnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maurel mengerjap-ngerjapkan matanya saat merasakan sesuatu yang hangat dan kenyal menyentuh keningnya.

Saat pandangannya sudah terfokus, ia langsung bisa melihat Hyunjin dihadapannya tengah tersenyum hangat menyapanya.

"Morning rel-"

Perkataan Hyunjin terputus karena Maurel yang tiba-tiba memeluknya erat. Maurel tersenyum lega, ia sangat senang karena ternyata Hyunjin baik-baik saja. Maurel tambah mengeratkan pelukannya sambil memejamkan matanya.

"Syukur lo baik-baik aja, semalem gue khawatir setengah mampus tau gak?!"

Hyunjin hanya terkekeh kecil mendengarnya. Ia membalas pelukan Maurel tak kalah eratnya. Sesekali ia menciumi puncak kepala gadisnya itu.

"Sarapan yuk, aku udah siapin sarapannya buat kita." ajak Hyunjin tapi Maurel tetap enggan melepaskan pelukannya.

Menyadari kekasihnya itu sedang dalam manja mode on, jadinya Hyunjin memilih untuk menggendong Maurel sampai ke ruangan tengah. Diatas meja sudah tersedia dua piring berisi pancake yang masih hangat, dua gelas susu vanilla, dan sepiring penuh buah-buahan.

Mereka berdua lalu memulai sarapan sambil menonton kartun di salah satu channel tv swasta. Sesekali mereka berdua asyik bercanda disela-sela makannya.

Setelah selesai sarapan, Maurel memutuskan untuk mandi. Dan setelahnya ia memakai setelan pakaian milik alm. kakak Hyunjin. Hyunjin juga sudah memperbolehkannya.

Saat sedang asyik mengeringkan rambutnya menggunakan handuk, Maurel iseng mengaktifkan ponselnya dan juga menyalakan datanya. Dan BOOM!

Notifikasi mulai muncul secara bertubi-tubi yang membuat Maurel agak sedikit terganggu karena ia sempat membacanya. Dan notif chat terakhir yang masuk berhasil membuat Maurel beku ditempat.

Bang Jahe 💙

semalem kamu nginep dirumah Hyunjin kan? siap2 aja abis ini abang mau kasih tau ke bunda sama ayah

"Don't please.." Maurel jadi panik dan ketakutan setengah mati sekarang. Pasti semalam abangnya itu pergi ke rumah Chaeryeong untuk memastikan apa betul adik kesayangannya itu menginap dirumah temannya?

Buru-buru Maurel menyisir rambutnya lalu memgambil tas sekolah beserta seragamnya.

"Loh? Kok kamu buru-buru gitu rel? Kamu mau pulang?" tanya Hyunjin heran saat melihat Maurel yang terlihat terburu-buru menuruni tangga sambil menenteng tas sekolahnya.

"Gue pulang dulu ya jin, ada urusan penting mendadak."

cup

Maurel mencium pipi Hyunjin sekilas lalu pergi keluar rumah setelah selesai memakai sepatunya.

Hyunjin masih diam ditempat, padahal rencananya Hyunjin akan mengajak Maurel pergi keluar untuk kencan seharian.

Hyunjin mengernyit saat menyadari raut panik wajah Maurel saat tengah terburu-buru menuruni tangga tadi. Seketika ia jadi sangat penasaran urusan penting mendadak apa sampai membuat Maurel terlihat sepanik itu.

 Seketika ia jadi sangat penasaran urusan penting mendadak apa sampai membuat Maurel terlihat sepanik itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


malem-malem gue up dong:v

sumpah gue dari sore gak tidur ampe sekarang cuman buat nunggu jam segini buat kuota malem wkwk:v

Ilopyu telkomsel udah bikin gue sering begadang:*

BAD HABITS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang