fifty one #S1

3.1K 388 4
                                    

Ulangan kenaikan kelas telah berakhir. Dan selama itu juga Maurel tidak pernah berinteraksi dengan Hyunjin lagi. Tepatnya, sekarang Hyunjin tidak pernah menyapanya lagi semenjak kejadian saat Maurel datang menjenguk ke rumah Hyunjin.

Sepertinya.. Hyunjin memang sudah bisa menerima semuanya.

Dan seharusnya.. Maurel harus merasa lega bukan tandanya ia tidak harus merasa terus terbebani lagi?

Tapi tetap saja.. perasaan sakit dan menyesakkan itu tidak bisa dihilangkan setiap saatnya.

"Kamu yakin mau pindah Maurel? Padahal tinggal satu tahun lagi kenapa kamu harus pindah? Sayang banget padahal kamu itu langganan juara umum di sekolah ini."

Maurel hanya tersenyum menanggapinya, sekarang ia tengah mengurus surat kepindahannya yang tengah diketik oleh salah satu staff tata usaha sekolahnya.

Setelah semuanya beres, Maurel memutuskan untuk langsung pulang. Ia harus mulai mempersiapkan barang-barangnya untuk dipindahkan ke tempat tinggal barunya nanti. Setelah pembagian raport nanti ia akan langsung menetap di rumah barunya.

And if i have to choose

My heart or you

I'm gonna lose

Alunan lagu dari earphonenya menemani setiap langkah Maurel selama berjalan di koridor yang sudah cukup sepi. Saat berjalan menuruni tangga, tanpa sengaja ia berpaspasan dengan Hyunjin yang tengah berjalan berlawanan arah dengannya.

What if nothing ever will change

Oh I caught between your love and a hard place

Oh I wish there was a right way

I caught between your love and a hard place

Langkah Maurel jadi agak melambat, entah kenapa Maurel malah berharap Hyunjin akan tersenyum menyapanya. Padahal nyatanya Hyunjin terus berjalan melewatinya tanpa menatapnya sedikitpun.

Pemuda itu.. seperti sudah tidak peduli lagi pada dirinya. Dan itu membuat dada Maurel kembali merasa sesak.

Maurel menatap layar ponselnya kosong, entah kenapa disaat-saat hari kepindahannya seperti ini ia malah berharap ada pesan atau panggilan masuk dari Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maurel menatap layar ponselnya kosong, entah kenapa disaat-saat hari kepindahannya seperti ini ia malah berharap ada pesan atau panggilan masuk dari Hyunjin. Padahal sudah jelas Hyunjin sudah tidak pernah mengiriminya pesan bahkan menghubunginya lagi semenjak hari dimana Maurel menjenguk Hyunjin saat itu.

Sungguh bodoh Maurel malah mengharapkan Hyunjin akan menghubunginya sekarang. Selanjutnya Maurel terus merutukki dirinya sendiri dalam hati.

Klek

"Sayang ayo berangkat, barang bawaan kamu udah di mobil semua kan?"

BAD HABITS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang