Maurel sangat tidak menyukai sekolah barunya, ia masih sangat menyukai sekolah lamanya terutama karena ada seseorang yang selalu membuatnya merasa semangat setiap hari. Tapi kini, orang yang selalu membuatnya semangat itu tak akan bisa ia lihat setiap harinya lagi.
Ahh.. Maurel mendesah frustasi, ia sungguh tidak bisa berhenti memikirkan pemuda itu setiap harinya. Kalau seperti ini terus setiap harinya, rasanya Maurel bisa terus stress berat.
"Dari tadi lo kenapa sih diem terus? Ditambah lagi muka lo yang kayak nahan banyak beban gitu. Lo lagi ada masalah ya?" tanya pemuda yang duduk disebelahnya yang tak lain adalah Jeno.
Maurel menatap Jeno sinis, kenapa pemuda ini terus saja mengusiknya. Sedaritadi pemuda ini terus saja melontarkan berbagai pertanyaan kepadanya. Seperti, ia tinggal di apartemen bersama siapa? Apa ia sudah punya pacar? Apa nama akun instagramnya? Tapi tak ada satupun yang Maurel jawab.
"Padahal pas pertama kita ketemu lo kayak yang ramah gitu, tapi aslinya lo orangnya jutek juga ya?"
Maurel masih tak menanggapi ucapan Jeno. Ia sangat malas untuk menanggapinya.
"Untung cogan kayak gue mah sabar. Makin sabar kan makin ganteng."
"Mau ikut gue ke kantin gak? Gue bakalan kenalin lo sama baksonya mang Udin. Sekalian gue ajak keliling sekolah, mau gak?"
Maurel lalu menatap Jeno jengah, "Bisa gak sih lo gak berisik sebentar aja?"
Hyunjin tidak habis pikir dengan gadis yang duduk disampingnya itu. Namanya Minjoo, dan sedaritadi yang dilakukan gadis itu hanya menatap kosong ke layar hpnya yang menampakkan sesosok pemuda yang berpenampilan dingin dan tak Hyunjin ketahui namanya tersebut.
Tapi sepertinya Hyunjin pernah melihat
Gadis itu seperti terlihat sangat murung dan juga gelisah. Hyunjin jadi kepikiran apa gadis itu baru putus dengan pacarnya yang tak lain adalah sosok yang ada di layar ponsel gadis itu.
Hyunjin tidak mau ambil pusing, toh berarti kalau memang dugaannya benar artinya.. nasibnya tidak jauh berbeda dengan dirinya. Hyunjin jadi tersenyum miris saat menyalakan layar ponselnya, ternyata sampai sekarang ia masih belum mengganti wallpaper lockscreennya. Hyunjin menatap sosok yang berada di layar ponselnya sembari tersenyum kecil, nyatanya nasibnya memang tidak jauh berbeda dengan gadis yang duduk di sampingnya.
Bel istirahat menyadarkan lamunan Hyunjin, Hyunjin lalu segera bangkit untuk pergi ke kantin. Tapi sebelum itu ia seperti merasa agak tersentak sendiri karena biasanya saat istirahat seperti ini Hyunjin biasanya selalu menemani Maurel memakan bekalnya.
Hyunjin POV on
Oh ayolah Hyunjin! Bisa gak sih lo gak mikirin Maurel sedetik aja?! Dia aja sekarang belum tentu lagi mikirin lo.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HABITS✔
Fanfiction"..kok bisa ada bekas lipstik dipipi kamu ya?" "I-ini.. tadi ada tante aku dateng buat jenguk, biasa kalo tante dateng mah suka cium cium pipi." ujar Hyunjin sambil mencoba menghapus bekas lipstik yang ada dipipinya. Gue mendekat ke arah Hyunjin, ta...