"Jin, nanti kalo kita udah sampe Bali kita bakalan tinggal dimana?" tanya Maurel yang kini tengah bersender pada Hyunjin. Mereka kini tengah berada di rest area untuk beristirahat.
"Di villa keluarga aku, villanya deket pantai nanti kamu pasti bakalan suka." jawab Hyunjin sambil terus mengelus kepala Maurel.
"Nanti kita bakalan ngapain aja disana?" tanya Maurel yang kini tengah mendongak menatapi Hyunjin. Hyunjin lalu balas menatap ke arah Maurel, pemuda itu tersenyum sebentar sebelum memajukan wajahnya.
Chup
"Making love." jawab Hyunjin sambil tersenyum jahil saat sudah mengecup sekilas bibir Maurel.
"Ih Hyunjin apaan sih! Pikirannya kesana terus!" kesal Maurel tapi ia tidak bisa menahan panas di pipinya.
Hyunjin kemudian tertawa, "Canda arel. Lagian kan kita nanti bakalan nikah disana, ya pasti bakalan ngelakuin banyak hal lah." ujar Hyunjin sambil mencubit gemas pipi Maurel.
"Emangnya aku udah mau ya nikah sama kamu? Ngelamar aku aja kamu belum."
"Ohh jadi ini kode kalo kamu pengen dilamar sekarang ya? Yaudah kalo gitu aku mau ngelamar kamu sekarang juga."
"Ihh apaan sih! Masa ngelamar aku di dalem mobil gini?! Cincinnya aja gak ada, dasar gak romantis!"
Hyunjin dibuat terkekeh, "Yaudah kamu maunya dilamar dimana?"
"Nanti kalo udah di Bali! Pokoknya harus romantis kalo gak mau aku tolak!"
"Iya siap tuan ratu."
Hyunjin mengeratkan pelukannya pada Maurel, ia rasanya sangat senang membayangkan kehidupannya dan Maurel nanti. Meskipun dalam hati kecilnya Hyunjin menyimpan banyak ketakutan, tapi Hyunjin yakin semuanya akan baik-baik saja.
Setelah sekian lama dalam perjalanan, akhirnya Hyunjin dan Maurel sampai juga di Bali. Maurel menghela nafas lega saat ia sudah turun dari mobil. Akhirnya bokongnya tidak harus merasa pegal lagi.
Maurel kemudian menatap takjub pemandangan laut sore di hadapannya. Villa ini memang terletak dekat dengan pantai, dan Maurel sangat menyukai pantai.
"Bagus kan pemandangannya?" ujar Hyunjin sambil merangkul bahu Maurel. Maurel mengangguk setuju, iya kemudian menatap Hyunjin dan selanjutnya pandangannya terarah ke arah Villa.
"Villanya bagus, ada orangnya gak di dalem?" tanya Maurel penasaran.
"Gak ada, cuman kita berdua aja yang bakalan tinggal." jawab Hyunjin sambil tersenyum.
Hyunjin kemudian menarik Maurel ke dalam pelukannya. "Kamu siap kan buat ngebuka lembaran baru sama aku?" bisik Hyunjin dengan tangannya yang mulai mengusap lembut kepala Maurel.
Maurel mengangguk, ia lalu mendongak menatap ke arah mata Hyunjin. "Selama itu sama kamu.. aku selalu siap kok." Maurel kemudian tersenyum yang membuat Hyunjin ikut tersenyum juga.
Tangan Hyunjin yang mengusapi kepala Maurel tadi kini berpindah pada wajah gadis tersebut. Hyunjin terus menatap dalam manik mata gadisnya ini, Maurel kini terlihat sangat cantik dengan sinar senja yang menyinari wajahnya.
Hyunjin lalu memajukan wajahnya, ia mengecup lembut bibir Maurel sambil memejamkan matanya. Tiba-tiba Hyunjin jadi tidak bisa menahan air matanya sekarang, ia benar-benar merasa bahagia karena akhirnya Maurel tidak pergi meninggalkannya lagi.
Hyunjin berhasil mempertahankan Maurel, dan selamanya Hyunjin akan mempertahankan gadis itu sekaligus juga menjaganya.
"Mulai sekarang kamu harus janji sama aku, kalo kamu gak bakalan nyembunyiin semua masalah kamu lagi. Kamu juga harus selalu terbuka sama aku, dan juga kamu harus janji kalo kamu gak bakalan nyakitin diri kamu lagi, ok?" ujar Hyunjin yang kini menempelkan keningnya pada kening Maurel.
"Iya aku janji, dan kamu juga harus janji hal yang sama ke aku." Maurel lalu mengacungkan kelingkingnya, "Promise?"
Hyunjin dibuat terkekeh, ia kemudian mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Maurel. "Promise."
Mereka lalu saling tersenyum senang, Maurel kemudian kembali memeluk erat leher Hyunjin juga mengecup lama pipi pemuda itu.
Hyunjin juga balas memeluk erat pinggang Maurel dan selanjutnya pemuda itu mengangkat tubuh Maurel sambil berputar-putar.
Suasana sore ini terisi dengan gelak tawa mereka yang terdengar sangat bahagia dan seakan melupakan luka mereka kemarin. Ditemani dengan suara debur ombak dan juga sinar senja yang seakan menjadi penghias momen mereka sekarang.
Hyunjin yakin ia bisa membuat gadisnya ini kembali bersinar cerah seperti dulu lagi, dan ia juga sangat yakin jika ia bisa membuat Maurel melupakan mimpi buruk yang sebelumnya telah memisahkan mereka.
Sekarang semuanya hanya akan tentang kita.
dikit lagi end dong gaesss:>
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HABITS✔
Hayran Kurgu"..kok bisa ada bekas lipstik dipipi kamu ya?" "I-ini.. tadi ada tante aku dateng buat jenguk, biasa kalo tante dateng mah suka cium cium pipi." ujar Hyunjin sambil mencoba menghapus bekas lipstik yang ada dipipinya. Gue mendekat ke arah Hyunjin, ta...