sixty nine #S2

2.7K 337 31
                                    

"Makasih banyak ya bu udah repot-repot dateng kesini nganterin suratnya. Semoga Maurel lekas sembuh."

Yoona hanya tersenyum sambil mengangguk setelah itu ia berbalik untuk pergi. Yoona menghela nafas berat, dalam hati ia merasa tidak enak karena sudah berbohong pada wali kelas Maurel tadi.

Tapi ini demi kebaikan dia dan anaknya juga, ia tak ingin Maurel sampai dikeluarkan dari sekolah mengingat anak gadisnya itu kini sudah menginjak tahun terakhir SMA.

"Tante ibunya Maurel kan?" sebuah suara tiba-tiba menghentikan langkah Yoona. Yoona berbalik dan langsung mendapati anak laki-laki yang ia ketahui sebagai tetangga dan juga temen sekelas Maurel.

"Kamu Jeno kan?"

Anak laki-laki bernama Jeno itu mengangguk sambil tersenyum ramah.

"Ada apa ya?" tanya Yoona kebingungan.

"Saya cuman mau ngasih tau kalo kemarin saya gak sengaja liat Maurel."

Sontak mata Yoona langsung berbinar mendengarnya. "Beneran?!" ujar Yoona tak percaya.

Jeno mengangguk memastikan.

"Kamu liat dia dimana?!" tanya Yoona tak sabar. Rasanya sekarang Yoona benar-benar merasa sangat senang mendapatkan kabar terbaru tentang anaknya.

"Kemarin saya gak sengaja ketemu sama dia di Carrefour, awalnya saya kira dia lagi pergi sendirian ternyata dia ditemenin sama pacarnya."

"Pacarnya? Maksud kamu Hyunjin?!"

"Kalo cowoknya saya gak kenal tan, mungkin bisa jadi iya."

Yoona menghela nafas berat, seharusnya dari semenjak pertama Maurel hilang ia harus sudah menduga ini.

"Makasih banyak ya buat infonya."

"Iya sama-sama tan."

Yoona buru-buru meninggalkan area sekolah Maurel dan menuju parkiran untuk pergi mendatangi sekolah Maurel yang lama.

Yoona mengendarai mobilnya dengan kecepatan agak tinggi, ia benar-benar harus menemui Hyunjin untuk mengambil anaknya kembali. Kurang ajar sekali anak berandalan itu sudah berani menyembunyikan putrinya selama ini.

"Jin, lo bener-bener belum mau bawa Maurel pulang ke rumahnya?" tanya Chaeryeong pada Hyunjin yang tengah memasuk-masukkan bukunya ke dalam tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jin, lo bener-bener belum mau bawa Maurel pulang ke rumahnya?" tanya Chaeryeong pada Hyunjin yang tengah memasuk-masukkan bukunya ke dalam tas.

"Sampe kapanpun gue gak bakalan ngelakuin itu. Bisa gak sih lo berhenti nanyain hal itu ke gue?!"

Chaeryeong mendesah berat, ia benar-benar tak habis pikir dengan Hyunjin. Kenapa pemuda ini seperti sangat posesif sekali?

"Lo kenapa sih?! Lo itu bukan siapa-siapanya Maurel yang berhak ngatur-ngatur hidup dia! Kalo emang lo gak mau ngebawa Maurel pulang ke rumahnya, seenggaknya dia bisa tinggal di rumah gue biar orang tua Maurel gak salah paham sama lo!"

BAD HABITS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang