[ TBP - 47 ]

12K 1.4K 365
                                    

-THE BILLIONAIRE'S PRINCE -


[ Keterkejutan - 47 ]


NORMAL POV


Ferran menatap pepohonan rimbun yang berada ditengah alun kota. Ia menghela nafas, masih berdiam diri di dalam mobil miliknya tanpa memberi perintah apapun ke pada Banu.

"Salwa kemana, sih?" desaknya frustasi. Ferran menendang kursi mobil setelahnya ia mengusap-ngusap ujung kaki merasa nyut-nyut akibat terjepit diantara sepatunya.

"Kenapa nggak di hubungin aja Pak, kan Bapak bisa nge-wa Mba Salwa." Kedua alis Ferran mengerut, kenapa dirinya tak memikirkan hal itu dari tadi? Dirinya blank, kalut dan gundah.

Ferran mengambil handphone miliknya yang berlogo apel setengah tersebut. Menekan mencari kontak wa dari kekasihnya.

Dirinya penuh harap-harap cemas menantikan balasan pesan dari gadisnya.

- oOo -

Salwa membanting tubuhnya ke kasur, ia menyamankan diri karena merasa lelah. Dering getar dari ponselnya menyadarkan atensi Salwa. Meraba sekitar kasur untuk menemukan benda tersebut.

Belum sempat membalas notifikasi pesan masuk tanpa henti. Ia membaca pesan dari atasannya. Bibirnya tersenyum tipis sedetik tanpa Salwa sadari.

Hati Salwa menghangat berbanding terbalik dengan dinginnya cara ia menanggapi pesan Ferran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati Salwa menghangat berbanding terbalik dengan dinginnya cara ia menanggapi pesan Ferran.
Lucu sekali, mereka yang biasanya hanya membahas seputar urusan pekerjaan mendadak menjadi lebih dekat saling bertukar pesan layaknya sepasang kekasih.

Lucu sekali, mereka yang biasanya hanya membahas seputar urusan pekerjaan mendadak menjadi lebih dekat saling bertukar pesan layaknya sepasang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salwa menatap makanan dalam box yang tersedia, dua menit lalu pengantar makanan membawa berbagai jenis makanan dengan lauk pauk berbeda untuknya. Ayam, daging, udang dan cumi-cumi tak luput dari pandangan Salwa.

Untung saja Ferran memesan makanan ini. Jika tidak, Salwa mungkin diharuskan merebus indomie untuk memenuhi rasa laparnya, karena Kakaknya akan pulang nanti malam.

 Jika tidak, Salwa mungkin diharuskan merebus indomie untuk memenuhi rasa laparnya, karena Kakaknya akan pulang nanti malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE BILLIONAIRE'S PRINCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang