EXTRA PART

15.7K 928 221
                                    

Ini bukan extra part sih, tapi lebih ke isi pikiran Ferran aja.

Eh gimana ya, pokoknya gitu:(

Eh gimana ya, pokoknya gitu:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FERRAN SIDE.

All my life is a fake.





Aku ingin menyalahkan Tuhan atas ketidaksempurnaan kisah cintaku. Atas kesalahan yang ingin ku tebus namun tak kesampaian. Tak ada yang lebih mengenali diriku dibanding takdirku sendiri.

Mereka tidak tahu, aku menarik nafas bersama jutaan beban rasa bersalah. Aku menghembuskan nafas dengan bayang-bayang masa lalu. Kemudian, saat aku hendak memiliki kisah baru, semua direbut dariku.

Menitipkan wanita lain, aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku tersenyum untuk diriku. Aku tersenyum untuk siapapun, aku bahagia mewakili orang-orang. Pernahkah berfikir bahwa luka yang ku toreh justru lebih menyakitkan?

Setidaknya, jika aku tidak pantas bersanding dengannya. Jangan membawa ia ke sisiku, membawa cinta, membawa kebahagiaan. Setelahnya, di bawa pergi oleh angin yang berhembus.

Aku insan rusak, seseorang tidak membantuku memperbaikinya. Aku sudah hancur, menjadi butiran sekecil partikel.

Aku menginginkan dirinya, aku mengharapkan kehadirannya. Aku.. aku berbohong berkata aku baik-baik saja. Aku menipu hatiku mengatakan bahwa diriku sepenuhnya ikhlas.

Aku pernah kehilangan sebelumnya. Kali ini, rasanya jauh lebih menyedihkan. Rindu yang tak tersampaikan, cinta yang tak tersalurkan. Melelahkan..

Salwa, bisakah kamu mendengarkan laguku? Bisakah kamu membaca tulisanku? Bisakah kamu seiringan denganku?

***

Senyum bodoh itu terukir, aku mengutuk bibirku yang tak henti-hentinya mengembangkan senyum. Aku selalu menerima orang-orang yang berkata mereka dalam mood buruk. Lucunya, aku tidak pernah meminta orang lain memaklumi ketika diriku tidak berada dalam mood yang baik.

Sehancur-hancurnya jiwaku, aku akan berusaha menghibur mereka yang membutuhkan bahu. Melontarkan kalimat semangat ketika justru diriku yang membutuhkannya, meringankan beban keluh kesan mereka.

Aku tidak mengeluh. Karena, jika diriku terlihat lemah. Siapa yang dapat diandalkan orang-orang sekitarku? Terutama, kedua orangtuaku.

"Ferran." Aku menoleh, memeluk erat Mama yang menghampiriku.

"Kamu beneran nggak keberatan sama Imelda?" Aku mengangguk secepat kilat.

Bohong.

"Kamu bisa nolak, Ferran. Kami nggak kepengen maksa kamu." Tanpa sadar, aku tersenyum.

THE BILLIONAIRE'S PRINCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang