Prolog

11.3K 264 2
                                    

"Ketika hidup, bergantung pada takdir Tuhan."

***

Diviana Frazetta, hidup dilengkapi oleh materi saja tidak akan pernah cukup. Karena yang dibutuhkan seorang anak adalah kasih sayang orang tuanya.

Bukan tak ingin bersyukur, tetapi terkadang Diviana hanya merasa iri. Saat melihat keharmonisan keluarga lain, sedangkan keluarganya tidak.

Diviana, gadis itu tak pernah merasakan apa itu jatuh cinta. Karena ia menganggap, jatuh cinta itu menyakitkan, apalagi ketika ia jatuh pada orang yang salah.

Sampai akhirnya, Tuhan mengirimkan seseorang dihidupnya. Cowok pertama, yang berhasil meluluhkan hati Diviana.

Namun seiring berjalannya waktu. Kedua manusia itu mulai tersadar, bahwa level tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan salah satunya pergi.

***

Gibran Deonovean, hidup yang menyenangkan itu disaat dirinya bisa menaklukan dunia sebagai temannya sendiri.

Hidup Gibran sangat bahagia dan Gibran membenci orang yang suka mengeluh atas hidupnya sendiri.

Apa susahnya bersyukur? Toh, masih diberi nyawa saja. Berarti Tuhan mau melihatmu bahagia.

Sampai akhirnya Tuhan mengirimkan sosok Diviana dalam hidupnya. Gadis yang berhasil merubah sikap playboy seorang Gibran.

Namun semakin lama mereka bersama, satu-persatu ujian dan kebohongan mengenai Diviana mulai terbongkar.

Hal itu membuat Gibran sangat hancur dan dilema atas perasaannya sendiri kepada Diviana.

***

Bagi Gibran, Diviana adalah sunrise dan sunset miliknya. Sunrise yang menyambut hangat setiap datangnya. Sunset yang menyambut hangat setiap kepergiannya.

Dan bagi Diviana, Gibran adalah tempat pulangnya. Tempat dimana Diviana harus semangat menjalani hidupnya yang hampa itu.

Tempat dimana Diviana harus berlapang dada menyambut setiap permasalahan yang terjadi dalam hidupnya.

hallo guyss

selamat membaca di cerita ketiga aku yaa

semoga kalian suka dan nyaman baca ceritanya❤


28 November 2019
Ajeng Gita Pitaloka

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang