Chapter 09

966 35 0
                                    

"Waktu atau perasaan kita yang memang salah."
- Diviana Frazetta

Happy Reading❤❤

Diviana rindu dengan Gibran, sedang apa cowok itu sekarang. Apakah Gibran sedang mencarinya, ah Diviana tak mau kepedean dulu. Siapa tau saja cowok itu sedang sibuk dengan urusan lain.

Ia mulai nyaman dan takut Gibran pergi dari hidupnya padahal yang akan pergi jelas-jelas ia dari kehidupan Gibran nanti. Knop pintu kamar ruangan rawatnya lalu terbuka menampilkan babeh dan bi Inah yang sedang berdiri di ambang pintu ruangan rawatnya membuat Diviana lalu tersenyum kecil, ia menghayal andaikan saja kedua orang tuanya yang berada disitu mungkin ia akan bahagia bahkan menghampiri dan memeluk tubuh mereka dengan erat.

"Alhamdulillah akhirnya neng Vivi udah sadar juga," ujar bi Inah mengelus rambut Diviana dengan lembut.

"Bibi bawain ponsel Vivi gak bi?"

"Bibi bawain kok neng, ini ponsel kamu," ucap bi Inah lalu memberikan ponsel itu kepada Diviana.

"Makasih bibi baik benat sih jadi buat Vivi makin sayang aja deh, hmm pas kalian pulang tadi ada Gibran gak nyariin aku di rumah?" tanya Diviana membuat babeh dan bi Inah menggelengkan kepalanya kecil.

"Gak ada kok neng, mungkin aja Gibran nyariin kamu pas mau berangkat sekolah tadi pagi kerumah."

"Hooh kayak begitu ya, yaudah ah gak usah di pikirin lagi."

"Beh nenek dan kakek udah di kasih tau belum kalo aku lagi di rumah sakit?" tanya Diviana membuat babeh menepuk keningnya.

"Astagfirullah belum neng Vivi, semalam babeh lupa banget kalo begitu biar babeh telpon dulu ya sekarang."

"Udah beh gak usah, biar Vivi aja nanti yang nelpon nenek dan kakek suruh kesini."

Iya neng, maafin babeh ya."

"Iya tenang aja kok beh kayak sama siapa aja sih, hmm kalian berdua udah sarapan apa belum?"

"Udah kok neng pas pulang kerumah tadi, kalo kamu sendiri gimana udah sarapan apa belum neng?"

"Aku udah sarapan kok tadi sambil disuapin sama dokter Dhika di taman rumah sakit."

"Dokter Dhika baik banget ya neng Vivi."

"Iya bi baik banget hehehe kenapa bibi suka ya sama dokter Dhika yang ganteng itu?" tanya Diviana membuat babeh melirik tak suka ke arahnya.

"Maaf-maaf beh Vivi cuma bercanda tau kok beh sumpah, mana mungkin juga atuh sih bibi yang setia ini berani-beraninya suka sama orang lain kecuali sama suami yang paling di cintainya!" ucap Diviana membuat mereka tertawa kecil.

"Yaudah iya neng terserah kamu aja, oh ya neng katanya kamu mau telpon nenek dan kakek tadi, kok sampai sekarang gak di telpon-telpon juga sih!"

"Astagfirullahaladzim Vivi lupa hahaha."

Diviana lalu mengambil ponsel yang berada di samping bantalnya itu lalu memencat tombol hidupkan layar yang ada di ponsel berwarna hitam itu, ia segera membuka aplikasi WhatsApp namun tak sengaja me- read beberapa pesan masuk yang di kirim oleh Gibran sejak tadi malam saat dirinya mengalami koma. Diviana segera mencari kontak nomor nene atau kakeknya untuk menghubungi salah satu dari mereka, lalu memilih nomor neneknya dan menelpon langsung.

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang