Extra Part 1

1.4K 30 0
                                    

"Tetap untukmu."

Happy Reading❤❤
•Before You Go

SATU MINGGU KEMUDIAN...

Sudah satu minggu atas kepergian Diviana hal itu membuat Gibran akhirnya mengerti apa yang sebenarnya diinginkan oleh takdir Tuhan. Cowok itu lalu menyesap pelan kopi hitam yang baru saja dibuat olehnya tadi.

Sepintas kenangan dirinya bersama Diviana kembali mengusik dalam benaknya, Gibran hanya bisa tersenyum kecil saat mengingat setiap moment bersama Diviana, kenangan yang sangat luar biasa bagi hidupnya.

"Diviana Frazetta," gumam Gibran kembali menyesap kopi hitam miliknya.

Gibran lalu pergi menuju balkon kamarnya, yups cowok itu memutuskan untuk tinggal di apartemennya kembali. Perlahan Gibran mulai menghabiskan kopi hitam miliknya, rencananya hari ini ia akan pergi ketempat pemakaman Alm Diviana.

Gibran langsung masuk kedalam kamarnya ia lalu menaruh bekas cangkir kopi di atas meja sebelah tempat tidurnya. Yups cowok itu memutuskan untuk bersiap-siap dan pergi meninggalkan apartemennya.

Gibran segera pergi menghampiri mobilnya yang berada di parkiran apartemen, cowok itu lalu masuk kedalam mobilnya dan pergi menjalankan mobilnya melintasi jalanan Ibu Kota Jakarta.

Mobil cowok itu lalu berhenti di salah satu toko bunga, ia langsung keluar dari dalam mobilnya dan masuk kedalam toko untuk membeli bunga mawar putih kesukaan Diviana. Setelah selesai membeli bunga, Gibran langsung masuk kedalam mobilnya kembali.

"Bunga mawar putih kesukaan Zetta!" ucap Gibran lalu tersenyum manis.

Tak lama kemudian akhirnya mobil cowok itu, sudah sampai di tempat pemakaman umum. Gibran langsung keluar dari dalam mobilnya sambil membawa bunga mawar putih yang dibeli olehnya tadi. Ia langsung pergi menghampiri pemakaman Diviana.

Seketika langkah kaki Gibran berhenti tepat dihadapan makam Diviana. Perlahan ia lalu mendongakkan kepalanya menatap ke arah langit, perlahan cowok itu mulai tersenyum manis lagi-lagi air matanya mengaliar tanpa di komporomi lagi.

Gibran lalu berjongkok di hadapan makam Diviana, cowok itu segera menaruh bucket mawar yang dibeli olehnya tadi. Cowok itu berdoa pada Tuhan supaya Diviana tenang dan bahagia disisi Tuhan. Gibran lalu diam sambil mengusap pelan kayu nisan Diviana perlahan air matanya kembali mengalir.

"Haii, Deo kangen sama Zetta!" ucap Gibran lalu tersenyum manis.

"Apa kabar disana, Zetta udah bahagia kan, Zetta udah tenang kan dan terus Zetta juga udah enggak ngerasain sakit lagi kan!" ujar Gibran lalu menghapus air matanya.

"Hari ini Deo datang lagi seperti biasanya buat jengukkin Zetta disini."

"Deo rindu sama Zetta!" ucap Gibran lalu mengusap kayu nisan Diviana kembali.

"Zetta."

"Aturan hari ini acara prom night SMA DB tapi Deo milih gak datang karena gak ada Zetta disisi Deo!" sahut Gibran membuat semilir angin berhembus pelan.

"Deo sayang sama Zetta," ucap Gibran lalu menangis sesenggukkan.

"Maafin Deo ya hiksss, maaf kalo Deo sering nangisin Zetta hiksss hiksss."

"Maafin Deo yang masih suka rinduin Zetta secara diam-diam, maafin Deo yang belum bisa tepatin semua janji Deo sama Zetta."

"Deo rindu bercandaan sama Zetta, Deo rindu wajah Zetta kalo lagi kesal hiksss."

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang