Chapter 60

504 24 6
                                    

"Ada yang perlu di ikhlaskan, yaitu hubungan kita berdua."
- Diviana Frazetta

Diviana duduk bersandar dilantai sel tahanan. Ia memeluk lututnya, menangisi segalanya. Kenapa Tuhan tega memberikan rasa sakit yang begitu menyiksa dirinya.

"Kapan aku bisa bebas dari sini hahaha!" ujarnya tertawa sambil menjambak rambutnya.

"Kapan ya Allah, aku pengen pulang aku bosen berada disini hahaha."

"Vivi capek," lirihnya kembali menangis.

Darah segar mengalir dari dalam hidungnya, ia buru buru menghapusnya. Memang beberapa hari di penjara penyakitnya sering kali kambuh.

Terkadang Diviana merasa tak kuat menjalankan semuanya. Kenangan bersama Gibran selalu hadir didalam pikirannya.

Diviana tersenyum getir, mungkin Gibran sudah bahagia bersama tunangannya. Diviana hanya perlu mengikhlaskannya walaupun sulit.

"Deo!" gumamnya.

"Rasanya Vivi benar benar lelah ngejalanin semua ini."

Kepalanya semakin pusing, darah segar terus mengalir dari dalam hidungnya. Bahkan bajunya sudah dipenuhi bercak darah.

"Vi!" panggil Aqeel berada diluar sel tahanan.

"Ngapain?" tanya Diviana menatap Aqeel.

"Gua ada kabar baik om Dino bakal cabut tuntutannya dan lo bakal bebas dari sini!" ujar Aqeel dengan wajah sumringah.

"Qeel kayaknya gua mau tinggal disini aja deh!" ucap Diviana membuat Aqeel melongo.

"Hah maksudnya? Bukannya kemarin-kemarin lo semangat banget ya mau keluar dari sini terus sekarang kenapa lo berubah pikiran?" tanya Aqeel membuat Diviana menggelengkan kepalanya.

"Gapapa, Qeel."

"Bohong, lo habis nangis kan."

"Enggak."

"Huh bohong mulu kerjaannya! Ayo sekarang jujur sama gua lo kenapa."

"Gua gapapa, lo posesif amat sih jadi abang!" sahut Diviana mencebikkan bibirnya.

"Ya haruslah karena gua gak mau adik gua kenapa napa, ayo sekarang jujur sama gua lo kenapa. Kalo ada masalah cerita jangan diam aja sekuat kuatnya orang dia juga butuh orang lain untuk menguatkannya!" ujar Aqeel menatap Diviana.

"Dibilangin dari tadi gua gapapa masih aja nanya gua kenapa, sebenarnya lo tuh ngerti bahasa manusia gak sih."

"Gak, gua gak ngerti! Ingat orang yang banyak bohong matinya bukan masuk surga!" sahut Aqeel membuat Diviana menghela nafas.

"Gua gapapa Qeel," lirih Diviana menitikkan air.

"Jangan nangis dong, adek gua gak boleh cengeng adek gua harus kuat!" ucap Aqeel sambil menghapus air mata Diviana.

"Vivi!" pekik Amira berlarian menghampiri Diviana dan Aqeel.

"Astagfirullahaladzim Amira! Ingat kita tuh lagi dikantor polisi bukan ditaman jadi gak usah berisik, memangnya lo mau ditahan satu malam didalam sel gara-gara berisik pasti gak mau kan!" celetuk Ragil membuat Keanu tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang