"Ada yang bahagia tapi bukan kisah cinta kita."
Sekarang Diviana, cewek itu sudah berada diluar mobil Gibran. Ia lalu tersenyum kecil sambil menatap manik mata Gibran hal itu berhasil membuat Gibran yang melihatnya semakin terpesona astaga Diviana seperti jelmaan bidadari yang dikirim oleh Allah untuknya. Tak mau berlama-lama Gibran langsung saja berpamitan pulang kepada Diviana bahkan mobil Gibran sudah pergi meninggalkan halaman rumahnya hal itu membuat Diviana memilih untuk masuk kedalam rumahnya, Diviana langsung saja merebakan tubuhnya disofa ruang tamu melepaskan rasa lelah walaupun hanya sebentar saja.
"Ya ampun rumah gua sepi banget, coba papa dan mama masih bersama, gua yakin suasana rumah pasti gak akan sepi kayak begini!" ucap Diviana menghela nafas.
"Haduh sayangnya semua itu hanya halu doang dan gak akan pernah bisa dijadikan kenyataan didalam kehidupan gua karena nyatanya kedua orang tua gua udah punya kehidupan masing-masing."
Tak lama kemudian pintu rumahnya lalu
diketuk oleh seseorang sangat keras sekali hal itu membuat Diviana langsung bangun dari rebahannya ia segera merapihkan baju kaos yang diberikan oleh Hanna sebelum kerumah sakit tadi. Diviana lalu buru-buru membuka pintu rumahnya jujur ia terkejut sekali dengan kedatangan seseorang yang sangat ia hindari hari ini yaitu Aldino, papa kandungnya sendiri."Loh kok papa bisa ada disini."
"Kamu kenapa kok kaget banget salah tah saya berkunjung kerumah saya sendiri!" ujar Aldini menatap tajam ke arah Diviana yang berada tepat dihadapannya.
"Eh- gapapa kok pa yaudah kalo gitu kita masuk dulu yuk kedalam aku yakin papa pasti capek banget kan!" ujar Diviana lalu mengajak Aldino untuk masuk kedalam rumahnya.
"Oh ya papa mau minum apa biarin Vivi buatin sekalian."
"Gak saya gak mau minum apa-apa!"
"Hmm kalo gitu papa mau makanan apa biarin Vivi buatin juga oh ya pa gini-gini Vivi juga jago masak loh, papa harus cobain ya masakan Vivi."
"Saya gak nanya dan saya juga gak mau tau tentang apa aja kebisaan kamu karena yang saya tau kamu tuh bisanya menyusahkan orang lain saja!"
"Yaudah deh kalo gitu papa duduk aja dulu di sofa, sebentar Vivi ambilin air putihnya dulu!" ucap Diviana segera pergi kedapur dan membuatkan Aldino minuman.
"Ini pa diminum dulu airnya, aku yakin papa pasti aus banget kan."
"Sudah deh gak usah basa basi dengan saya mau sebaik apapun kamu tetap aja kamu gak akan pernah bisa meluluhkan hati saya Zetta!" ujar Aldino membuat Diviana diam seribu bahasa sumpah kata-kata sang papa membuat dirinya tak tau harus berbicara seperti apalagi.
"Iya pa aku juga tau kok."
"Saya mau nanya sama kamu Zetta, kamu apakan Alena sampai terjatuh dari tangga rumah keluarga saya hah?" tanya Aldino demi apapun Diviana takut dan bingung ingin menjawabnya.
"Hmm anu pa, itu Alena jatuh sendiri dari tangga rumah papa."
"Bohong, saya tau kamu pasti lagi bohong kan sama saya Alena mana mungkin bisa seceroboh itu saya tau ya pasti kamu kan yang sengaja mendorongnya sampe jatuh kelantai bawah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple✔
Roman pour Adolescents"Gue suka gila-gilaan tapi gak pernah gila benaran!" Gibran Deonovean. "Bagi lo tapi beda bagi gue, kehidupan kita gak sama!" Diviana Frazetta. Keduanya, selalu membuat kehebohan karena aksi gila mereka. Bahkan, kini keduanya sudah resmi berpacaran...