Chapter 29

518 21 0
                                    

"Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku."

Happy Reading❤❤

"Astagfirullahaladzim Deo, udah dua kali ya lo ngejatuhin gua ke lantai!" pekik Diviana lalu bangkit berdiri.

"Udahlah gak usah ngebacot aja Zetta, gua juga sama kok ikut jatuh ke lantai."

"Tapi kan lo jatuhnya baru satu kali doang lah gua udah dua kali ya gak impaslah!"

"Terus lo mau gua jatuh berap kali hah, apa perlu gua jatuh dari atas rooftop sekolah!"

"Ya enggak gitu juga kali emangnya lo mau mati tah, duh gak banget meninggal karena bunuh diri goblok!"

"Lah siapa juga yang mau bunuh diri hidup gua masih panjang dan bahkan semua cita-cita gua belum ada yang terwujud."

"Nah tumben tuh otak lo gak tipis, biasanya juga kan tipis banget kayak jarum jait anjir udah kayak gak ada harga dirinya lagi!"

"Anjir setipis itukah otak gua, gini-gini juga gua pinter kali dalam hal menaklukan hati semua cewek wkwk."

"Apaan sih Deo, dasar fakboi lo najis!"

"Yaelah itu kan dulu sebelum gua pacaran sama lo sekarang mah bedalah hanya ada lo di hati gua, cuma lo satu-satunya doang dan gak akan pernah tergantikan."

"Bohong amat geh, jangan terlalu percaya sama omongan cowok karena Tuhan maha membolak balikan perasaan seseorang dan begitu juga sama dengan omongan lo itu."

"Aih gua lagi serius sayang, sumpah gua ini lagi gak bohong sama lo."

"Udah ah Deo, gak usah banyak omong dan ngehalu mending sini gua bersihin luka lo dulu biar gak infeksi."

"Gibran di panggil keruangan bk sama bu singa, katanya buruan ada hal penting yang mau dibicarakan."

"Palingan juga geh mau ngehukum apa gak ngeskors gua lagi basi banget dah tuh guru anjir bikin badmood tapi gua senang bisa liburan santuy di apartemen."

"Kok lo senang sih di skors dari sekolah gak ada akhlak banget sumpah apa lo gak takut kalo mama lo tau bisa-bisa marah dia."

"Lah ngapain takut anjir, asal lo mau tau ya selama gua sekolah disini yang ngebiayain semuanya itu ya diri gua sendiri."

"Jadi selama ini mama gak ngebiayain lo sama sekali gak pernah tah?" tanya Diviana membuat Gibran mengendikkan bahunya acuh bodo amat ia tak perduli.

"Bukannya mama gak mau ngebiayain gua selama sekolah disini, tapi emang guanya yang gak mau dibiayain sama mama!"

"Lah kenapa bangke lo kan masih anaknya mama, kok lo gak mau sih dibiayain sama mama aneh banget deh pacar gua ini."

"Zetta sayang dengarin Gibran baik-baik ya, gak selamanya kita hidup harus bergantung pada orang tua ataupun orang lain karena ada kalanya kita harus berdiri dikaki sendiri tanpa pertolongan orang lagi."

"Benar juga sih apa kata lo tadi, yaudah ayo ikut gua ke Uks dulu baru habis tuh lo pergi keruangan bk!" ujar Diviana menggengam jemari tangan Gibran.

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang