"Kita boleh merasa lelah, namun tak boleh menyerah."
Happy Reading❤❤
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi membuat Diviana lalu membereskan barang-barang sekolahnya kedalam tas berwarna hitam miliknya sedangkan Amira dan Aurel cewek itu sudah pulang duluan sedari tadi. Diviana lalu keluar dari dalam kelasnya ia lalu berjalan melewati koridor sekolah yang mulai sepi akibat anak Darma Bangsa sudah berhamburan pergi keluar sekolah. Diviana kali ini berjalan sendirian tanpa adanya Gibran disisinya namun saat dipertengahan jalan dirinyw tidak sengaja bertemu dengan Gibran, cowok itu sama sekali tak mau menatap dirinya.
"Deo!" ucap Diviana lalu menggenggam tangan Gibran membuat cowok itu seketika menghentikan langkah kakinya.
"Lepasin tangan gua bitch!"
"Deo, gua mohon sama lo jangan kayak begini kalo gua ada salah sama lo gua minta maaf."
"Lepasin!" ujar Gibran lalu menepis tangan Diviana membuat cewek itu hanya bisa meratapi perlakuan Gibran.
Gibran langsung saja pergi meninggalkan Diviana membuat cewek itu menangis lagi karena diperlakukan seperti sampah oleh Gibran, seseorang yang sudah ia anggap lebih daripada pacar pada akhirnya Diviana memutuskan untuk melanjutkan langkah kakinya kembali menuju halte bus didekat sekolah, mana mungkin ia pulang sekolah bersama Gibran sedangkan Gibran masih marah pada dirinya.
"Ternyata masih banyak lagi cobaan hidup yang harus gua jalani!" ucap Diviana sambil berdialog dengan dirinya sendiri.
"Semangat!" celetuk seseorang membuat Diviana langsung menoleh ke arahnya.
"Ragil, ngapain lo ada disini?" tanya Diviana membuat Ragil tertawa kecil.
"Lah gak maksud banget lo jadi manusia ya jelaslah gua mau nunggu bus disini."
"Bukannya lo bawa motor?" tanya Diviana membuat Ragil tertawa kembali.
"Motor gua rusak anjir namanya juga motor dah lama pasti ada aja rusaknya mana mah masih disekolah pake acara rusak segala lagi hadeuh!" ujar Ragil membuat Diviana tertawa kecil mendengarnya.
"Eh— btw motor lo yang mana dulu yang rusak, kan motor lo ada dua hihihi!" ujar Diviana membuat Ragil menghela nafas.
"Motor gua yang astrealah, lo kira yang mana hahaha."
"Gua kira mah motor lo yang ninja itu yang rusak hahaha."
"Kagaklah motor gua yang ninja mah, gua jaga sepenuh hati, jiwa dan raga."
"Lah lagian juga tumben banget lo bawa motor astrea kesekolah biasanya juga lo bawa motor yang ninjago."
"Gapapalah lagi kepengen aja bawa motor astrea eh taunya tuh motor malah rusak anjir dahlah males."
"Oh begitu, yaudah yang sabar aja Gil besok jangan lupa benarin ya tuh motor."
"Terus lo ngapain disini, enggak pulang bareng sama sih Gibran tah?" tanya Ragil membuat Diviana lalu menggelengkan kepalanya.
"Kagak hehehe."
"Lah kenapa lo berdua lagi marahan tah, tuh juga mata lo kenapa kok sembab gitu jadi ngeri gua liatnya anjay."
"Oh ini, ini mah gapapa udah biasa kok lo juga pasti taulah gua habis apa xixixi."
"Bohongnya suka di ketarain deh hahaha udah sih jujur aja sama gua lo kenapa sini cerita sama gua, siapa tau aja ya kan gua bisa ngebantuin lo untuk nyelesain semua masalah yang ada dihidip lo, ya gak Vi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple✔
Teen Fiction"Gue suka gila-gilaan tapi gak pernah gila benaran!" Gibran Deonovean. "Bagi lo tapi beda bagi gue, kehidupan kita gak sama!" Diviana Frazetta. Keduanya, selalu membuat kehebohan karena aksi gila mereka. Bahkan, kini keduanya sudah resmi berpacaran...