Chapter 18

693 24 0
                                    

"Ingat kamu gak sendiri, ada aku disini."

Aqeel masih fokus menyetir mobilnya, langit Ibu Kota sudah dihiasi hamparan warna jingga. Ia masih mencerna siapa wanita paruh baya yang berada didalam foto keluarga Diviana.

Mobilnya sudah sampai di halaman rumah, ia buru-buru masuk kedalam rumah dan melihat kedua orang tuanya sedang duduk berdua di ruang tamu sambil menonton televisi.

Aqeel menghela nafas pelan, ia mengurungkan niatnya untuk bercerita kepada mereka. Lebih baik simpan rapat-rapat, pikirnya.


"Assalamualaikum!" ucap Aqeel lalu menyalimi kedua orang tuanya.

"Walaikumsalam! Tumben jam segini baru pulang, habis darimana aja kamu?" tanya Kelvin, sang papa.

"Habis anterin teman aku pulang, dia lagi sakit.

"Sakit apa? Kok gak di bawa kerumah sakit."


"Teman akunya gak mau."

"Yaudah mandi sana! Badan kamu bau asem!" celetuk sang bunda.

"Jelas jelas wangi gini dibilang asem, aneh sih bunda."

"Iya wangi asem hahaha."

"Yaudah aku mandi dulu, btw sih adek kemana kok gak kelihatan."

"Adek lagi mainan dikamarnya!" ucap Erisa— mama kandung Diviana sekaligus mama tirinya Aqeel.

Aqeel mengangguk kecil, "Oh gitu yaudah aku ke kamar dulu mau mandi biar wangi!" sahut Aqeel langsung pergi ke kamarnya.

"Maafin Aqeel ya bun, Aqeel terpaksa harus berbohong sama bunda karena Aqeel juga belum tau cerita yang sebenarnya dari Vivi sendiri!" ucap Aqeel lalu merogoh saku celana sekolahnya.

"Gua gak bakalan tau rasanya jadi kalian berdua nanti, tapi gua yakin rasa sakit itu pasti ada di dalam hati kalian berdua kalo tau kebenaran ini semua."

Aqeel lalu membuka galeri di ponselnya ia melihat foto-foto Diviana dan Gibran yang sedang berpelukan itu. Foto yang ia ambil beberapa minggu yang lalu ketika Gibran dan Diviana baru saja resmi jadian, Aqeel tersenyum samar ia yakin semua ini pasti akan terbongkar cepat atau lambat suatu hari nanti dan ia tak tau rasanya bagaimana jadi Diviana dan Gibran nanti namun Aqeel yakin semuanya pasti akan baik-baik saja, entahlah di satu sisi juga ia merasa bahagia sekali karena tau jika Diviana adalah adik tirinya, akhirnya Aqeel memutuskan untuk masuk kedalam kamar mandi.

***

Dilain tempat ada Gibran yang sedang asik melamun di balkon kamar apartemennya, cowok itu sudah pulang satu jam yang lalu dari rumah mamanya. Gibran meraih kunci mobil dan juga tas kecil miliknya ia segera pergi meninggalkan apartemennya dan menaiki lift untuk menuju parkiran. Gibran segera masuk kedalam mobilnya dan pergi mengendari mobilnya melintas membelah jalanan Ibu Kota kembali namun ia juga tak lupa untuk berhenti di salah satu tempat jualan mainan anak-anak. Gibran langsung menepikan mobilnya ke trotoar jalan ia lalu masuk kedalam toko itu memilih berbagai macam mainan setelah itu ia langsung saja membayar jumlahnya, Gibran segera pergi meninggalkan toko itu lalu masuk kedalam mobilnya kembali menuju rumah Diviana.

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang