Chapter 34

529 23 0
                                    

"Perlahan akan terbongkar semua kebohongan yang sudah menyakiti hati."

Happy Reading❤❤

Sekarang Diviana, cewek itu sedang berada didalam toilet wanita ia berdiri dihadapan sebuah cermin besar. Merenungi semuanya yang terjadi tadi, akhirnya setelah berbelas tahun lamanya ia kembali dipertemukan lagi dengan papa kandungnya, Diviana tak habis pikir dengan semuanya kenapa takdir selalu saja mempermainkan kehidupannya setetes air mata kembali mengalir dipipinya demi apapun Diviana menangis lagi karena ia tak kuat lagi menahan rasa sakit didalam hatinya bahkan sahabat ataupun orang lain tak akan pernah tau rasa sakit yang sedang dialami oleh dirinya sekarang.

Diviana mengepalkan telapak tangannya sungguh demi apapun Diviana tidak habis pikir ternyata cowok yang sangat ia cintai adalah anak tirinya sendiri yaitu anak dari papa kandungnya tapi ada yang membuat Diviana tak habis pikir lagi kenapa papanya diam saja tak menegur dirinya apa papanya sudah lupa jika ia memiliki seoarang anak perempuan yang sedari dulu sudah dirinya tinggalkan, apakah papanya emang benar-benar tak mengingat dirinya lagi.

"Kenyataan apalagi ini Tuhan, rasanya sakit banget dulu orang tua gua sekarang kenapa harus pecintaan gua yang hancur."

"Vivi gak kuat lagi ya Tuhan cepat bawa Vivi pergi dari dunia ini, dunia ini terlalu keras untuk Vivi yang lemah ini hiksss."

"Untuk pertama kalinya gua ngelihat wajah papa rasanya pengen peluk terus bilang Vivi kangen banget sama papa tapi kayaknya itu semua gak akan pernah terjadi hiksss."

"Vivi masih bisa terima kenyataannya kalo Aqeel itu kakak tiri Vivi karena mama nikah sama papanya Aqeel tapi kali ini— hiksss."

"Vivi gak bisa nerima semua kenyataan ini karena terlalu berat untuk Vivi jalani sendiri kenyataannya bahwa Deo itu kakak tiri Vivi sendiri hiksss."

"Deo cowok yang sangat Vivi cintai ternyata kakak tiri Vivi sendiri hiksss Vivi gak mau ya Tuhan putus dari Deo tapi kalo memang takdir berkata lain Vivi harus apa hiksss."

"Vivi harus bicara sama papa nanti, Vivi gak mau buat Deo kecewa Vivi harus kuat harus bisa sembunyiin tentang semuanya yang telah terjadi malam ini."

Diviana langsung menghapus air matanya menggunakan tissue basah, ia lalu keluar dari dalam toilet dan pergi menghampiri Gibran. Disana terlihat jelas wajah Gibran dan Hanna yang cemas Diviana yakin pasti Gibran sedang memikirkan dirinya. Hal itu membuat Diviana berhenti sesaat, rasanya sakit sekali untuk dirinya kembali ketempat itu namun sebisa mungkin Diviana memilih untuk melanjutkan langkahnya.

"Maaf sebelumnya Vivi habis buang air kecil tadi terus enggak sempat deh izin ke kalian semua hehehe."

"Iya gapapa kok Vi, yaudah duduk dulu gih keburu dingin makanannya nanti."

"Iya ma," ucap Diviana lalu duduk dibangku sebelah Gibran tadi.

"Kita mulai aja ya acara makan malamnya sekarang!" sahut Aldino membuat mereka semua menganggukkan kepalanya kecil.

"Iya pa."

"Mata lo sembab banget tau lo habis nangis ya Zetta," bisik Gibran sangat kecil sekali.

"Enggak kok sok tau banget lo jadi orang."

"Emang benar kok itu buktinya make up lo juga agak luntur begitu."

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang