Chapter 14

763 33 0
                                    

"Jangan biarkan aku bahagia karena kebohongan belaka."


"Janji sama gua jangan pernah lakuin hal bodoh itu lagi, karena gua gak suka kalo lo nyerah gitu aja sama kehidupan lo sendiri!" ujar Gibran mengelus pelan pipi Diviana.

"Jangan pernah biarkan luka itu semakin membuat lo menjadi manusia lemah."

"Ingat ada gua disini, kalo lo memang lagi putus asa shalat biar hati lo tenang tapi kalo memang itu juga belum bisa bikin lo tenang datang ke gua cerita dan nangis sepuas hati lo di pundak gua!" ucap Gibran membuat Diviana menatapnya lekat sekali.

Diviana lalu melepaskan pelukan mereka berdua ia mengelus pipi lembut Gibran, ia mengecupnya sekilas Diviana tersenyum manis betapa bersyukurnya ia mempunyai pacar seperti Gibran, Diviana pikir Gibran benar-benar fakboi ternyata tidak sama sekali pemikirannya itu salah besar. Gibran hanya termangu diam saat mendapatkan kecupan singkat dari Diviana.

"Aduh Gibran menang banyak nih jingan!" celetuk Dimas membuat kedua pasangan itu menoleh langsung ke arah mereka.

"Loh kalian semua sejak kapan ada disini?" tanya Diviana tersentak kaget.

"Daritadi pas kalian berdua pelukan dan lo kecup pipi sih Gibran!"

"Astaga naga mau di taruh dimana wajah gua ini ya Allah malu banget."

"Alay banget lo Vi, enjoy aja kali gapapa!"

"Bel masuk udah bunyi tuh ayo pergi dari sini, kita belajar lagi!" titah Aqeel diangguki mereka berlima.

Akhirnya mereka semua bergegas pergi dari rooftop berjalan bersama menuju kelas mereka masing-masing untuk mengikuti jam mata pelajaran lainnya. Diviana, cewek itu sudah terduduk manis di bangkunya sambil memainkan pena kuda poninya, ia lalu menatap Ragil yang masih saja autis memainkan game onlinenya sesekali di ganggu oleh Keano.

"Heh busetdah tuhkan mati game gua anak anjing lo Kean!" pekik Ragil berdiri meninju pelan pipi Keano.

"Ya maaf gua kan gak sengaja makanya lo tuh jangan autis banget yaelah!"

"Main game kok di katain autis dasar anak tolol lo!"

"Tuh bibir minta gua jejelin ketek gua ya yang super wangi ini!"

"Yaelah berantem terus dua papa muda ini astaga bikin pusing mah!"

"Ngelunjak lo ngatain gua papa muda gua kagak mau jadi papa muda dulu, gua belum sukses belum juga ngebahagiain emak gua anjir!"

"Mulut lo Gil, memangnya ada yang mau tah sama lo!"

"Anjing banget lo bangsat mati aja lo Keano sekarang juga!"

"Woi lo pada berisik aja yealah!" pekik Diviana membuat kedua cowok itu kembali duduk di temaptnya.

"Ya maaf Vi!"

"Anjirr ada bu Gina mau masuk ke kelas kita woi!" teriak salah satu cewek teman sekelasnya.

"Demi apa lo, eh anjir tali pinggang gua kemana."

"Kaca mana kaca gua mau ngapus nih make up dulu."

"Hapus tuh papan tulis asu siapa yang nulis nama babi disitu goblok."

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang