Chapter 52

383 17 0
                                    

"Bukan akhir dari segalanya melainkan awal baru dari segalanya."

Happy Reading❤❤

Sekarang Diviana sudah siap menggunakan seragam sekolahnya bahkan lebih parahnya lagi Diviana sedang menunggu kedatangan Gibran untuk menjemput dirinya. Namun sedari tadi Gibran tak kunjung datang hal itu membuat Diviana merasa bosen sekali menungguinya.

Tak lama kemudian akhirnya mobil Gibran sudah datang memasuki perkarangan rumahnya membuat Diviana langsung saja menghampiri mobil itu dan segera masuk kedalam mobil. Sedangkan Gibran cowok itu segera menjalankan mobilnya menuju halaman sekolah, demi apapun didalam mobil Diviana kesal bukan main pasalnya Gibran menjemputnya seperti seseorang yang sedang menjemput kawannya untuk bolos masuk sekolah, alias kesiangan.

"Kurang siang ngejemputnya bosku!" ujar Diviana membuat Gibran terkekeh kecil.

"Hehehe maaf ya sayang kesiangan anjir gau bangun tidurnya, makanya bisa telat ngejemput lo maafin gua ya udah buat lo badmood di pagi hari hehehe."

"Udah salah malah sibuk hihihi lagi, dasar gak jelas banget lo jadi cowok."

"Yang gak jelas itu siapa, aku atau kamu!"

"Lo lah yang enggak jelas, kalo gitu mah mending gua berangkat ke sekolah naik gojek aja anjir."

"Dih baru gitu aja udah ngomel apalagi gua yang udah ditinggalin sama lo berhari-hari di sekolah terus tuh setiap berangkatnya sendirian terus lagi hiksss."

"Yaitu kan beda lagi setan, udahlah males banget debat sama lo ini. Mau sampe urat dileher dan nadi putus juga enggak akan pernah menang anjir."

"Nah itu lo tau jawabannya, jadi yaudah mending lo diam aja gak usah bawel jadi cewek males gua dengarinnya."

"Yaudah, dahlah males mau tidur aja."

"Jangan tidur dulu anjir sebentar lagi mau sampe kesekolah."

"Yaudah nanti lo bangunin gua aja pas udah sampe digerbang sekolah kayak gitu aja dibawa ribet loh, dasar manusia."

"Ya maaf sih sayangku maksud gua tuh gak gitu anjir dahlah males."

"Yaudah terserah lo aja deh, eh Deo buruan lagi ngendarain mobilnya itu sih gerbang bentar lagi mau di tutup sama pak Deden owalah bisa telat ini mah."

"Aih iyanya anjir apa enggak kita lari aja yuk mana mungkin gua mau nerobos gerbang sekolah yang ada mobil gua lecet nanti!"

"Hadeuh penyakit alaynya kumat lagi deh lagian mana mungkin juga kan kita mau lari dari sini kesana, mana sempat keburu telat anjir hahaha."

"Yaudahlah trobos aja anying."

"Stop, stop keluar gak kalian berdua dari dalam mobil!" ucap pak Deden membuat Diviana dan Gibran langsung saja keluar dari dalam mobil.

"Aduh pak Deden gimana sih orang mau masuk sekolah mau ngejar ilmu sampai setinggi langit malah disuruh keluar dari dalam mobil duh mana sebentar lagi bel masuk mau bunyi lagi!" cerocos Gibran lalu menatap sinis ke arah pak Deden.

"Kalian tuh udah telat, jadi gak bisa masuk kedalam sekolah."

"Yaelah pak Deden baru juga telat satu menit udah kayak telat satu tahun aja."

"Ya sama saja intinya kalian berdua tuh sudah telat, ya sudah kalo gitu mari ikut saya keruangannya bu Gina biarin kalian berdua di hukum sama beliau."

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang