"Merelakan dia untuk hidup bahagia, lebih baik nyatanya."
Happy Reading❤❤
•Dialog Senja-Lara
(cover featuring.Andjani)Aqeel yang sudah selesai makan langsung menghampiri brankar Gibran, Davina yakin pasti ada yang ingin dibicarakan oleh kedua cowok itu makanya ia memilih beranjak pergi dari tempat duduknya tapi tangannya langsung ditahan oleh Aqeel mau tak mau ia duduk kembali dibangkunya. Aqeel lalu mendekatkan wajahnya ditelinga Gibran dan membisikkan sesuatu.
"Vivi masuk penjara Bran!" lirih Aqeel lalu pergi meninggalkan Gibran dan Davina.
"Qeel."
Gibran masih diam, perlahan air matanya mulai mengalir membasahi pipinya Gibran menggelengkan kepalanya cobaan apalagi untuk Diviana, kenapa Tuhan tidak pernah adil pada Diviana. Sedangkan Hanna lalu menghampiri anaknya ia lalu menghapus air mata Gibran. Davina yang tak mengerti apa-apa memilih untuk pergi, ia tak mau mengganggu waktu ibu dan anak itu.
"Ma!" lirih Gibran lalu menatap Hanna yang sudah menangis.
"Maafin mama sayang maafin mama kalo mama udah bohong sama kamu hiksss."
"Kenapa mama bohongin Gibran!" ucap Gibran tak kuasa menahan rasa sedihnya.
"Karena mama gak mau kondisi kamu drop lagi kalo dengar kabar buruk tentang Vivi!" ujar Hanna lalu menyeka air matanya agar tak terus-terusan mengalir.
"Zetta butuh aku ma tapi dengan teganya aku ngebiarin Zetta ngejalanin semuanya sendirian, aku jahat ma hiksss."
"Iya mama tau sayang tapi bukan Vivi aja yang butuh kamu, kamu juga butuh Vivi."
"Iya hiksss Gibran butuh Zetta ma bukan butuh Davina."
"Tante kita semua pamitan dulu ya soalnya udah mau malam takut Amira dan Aurel di cariin sama orang tuanya'" ujar Aqeel lalu menghampiri Hanna dan Gibran diikuti yang lainnya.
"Kok cepat banget sih gak mau minep dulu tah temenin Gibran disini."
"Nanti aja tante kalo ada waktu luang Aqeel sama Dimas bakalan minep, kalo sekarang gak bisa soalnya masih banyak urusan yang mau kita urus terutama urusan ngebebasin Vivi dari neraka jahanam itu!" ucap Aqeel melirik sinis ke arah Gibran.
"Yasudah gapapa lain waktu aja, oh ya kalo kalian mau jengukin Vivi tolong sampaikan maaf tante ke dia ya."
"Iya tante tenang aja amanahnya bakalan kita sampaikan kok."
"Bran kalo gitu kita semua balik dulu ya!" ujar Amira lalu menatap Gibran yang masih diam seribu bahasa.
"Woi Gibran bengong aja lo!" celetuk Amira lalu menyenggol pelan tangan Gibran.
"Hmm cepat sembuh ya Bran jangan lupa diminum obatnya biar luka lo cepat kering oke!" ujar Dimas lalu bersalaman ala pria dengan Gibran yang masih lemas.
"Inget baik-baik Bran sekecewa apapun gua dan Dimas kita berdua enggak akan pernah ngeviarin lo ngehadapin permasalahan ini sendirian!" ucap Aqeel membuat mereka semua terharu mendengarnya.
"Makasih Qeel, sekali lagi gua minta maaf sama kalian semua kalo gua udah kecewain kalian dan nyakitin hatinya Zetta!" sahut Gibran berusaha tegar dihadapan mereka padahal aslinya rapuh sekali.
"Sekarang tugas lo cuma satu Bran, fokus dulu untuk kesembuhan diri lo."
"Iya Dim pastinya, gua boleh gak minta tolong sama kalian semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple✔
Teen Fiction"Gue suka gila-gilaan tapi gak pernah gila benaran!" Gibran Deonovean. "Bagi lo tapi beda bagi gue, kehidupan kita gak sama!" Diviana Frazetta. Keduanya, selalu membuat kehebohan karena aksi gila mereka. Bahkan, kini keduanya sudah resmi berpacaran...