Chapter 15

794 32 0
                                    

"Kita hidup didalam kenyataan bukan didalam angan-angan."
- Gibran Deonovean

Gibran sudah sampai di apartemennya, ia segera masuk kedalam, meletakan tas dan sepatunya di rak. Ia memilih pergi membersihkan tubuhnya.


Setelah selesai dengan ritual mandinya, Gibran langsung bersiap-siap untuk menunaikan shalat magrib. Dirinya memang nakal tapi masih ingat pada Tuhannya.

Setelah menunaikan shalat magrib, Gibran segera mengganti pakaiannya. Ia lalu pergi kedapur membuat kopi hitam kesukaannya.

Kopi hitam buatannya sudah jadi, Gibran melangkahkan kakinya pergi ke balkon kamar. Ia menatap langit malam, cuacanya tampak mendukung untuk berpergian.

Malam ini ia dan musuhnya akan balapan motor ditempat biasa. Jika menang, uang hasil balapannya akan ia bagikan ke teman-temannya dan sisanya akan ia tabungkan kedalam rekeningnya.


Gibran lalu tersenyum lirih, andai saja sang papa masih hidup mungkin dirinya akan tetap tinggal dirumah bersama sang mama.

Ia lalu memejamkan matanya, menikmati udara malam sambil menyesap pelan kopi hitamnya. Bel apartemen berbunyi membuat Gibran segera pergi menghampiri pintu.

"Buruan masuk!" ujar Gibran membuat mereka berdua segera masuk kedalam.

"Bran lo kok belum siap-siap sih emangnya gak jadi balapan tah."

"Lah gua mah santuy aja sih malah habis ngopi nih, yaudah kalian berdua tunggu disini aja oh ya kalo mau ngopi tinggal buat sendiri!" ujar Gibran lalu masuk kedalam kamarnya.

"Oke Gibran laksanakan."

"Mau minum kopi hitam gak lo Qeel?" tanya Dimas menatap Aqeel yang sedang sibuk memainkan ponselnya.

"Maulah buatin gua dong Dim, lagi malas gua buat sendiri."

"Yaudah lo tunggu disini sebentar nanti gua buatin kopinya."

"Oke siap."

Dimas segera beranjak dari duduknya dan pergi ke dapur apartemen Gibran untuk membuat kopi mereka berdua, namun ia tak sengaja melihat bingkai foto berisikan foto Gibran bersama keluarganya. Dimas terkekeh kecil saat menyadari wajah dingin milik Gibran itu ia tak habis pikir dengan Gibran sungguh kocak sekali. Dimas segera pergi membuat kopinya setelah selesai ia langsung saja menghampiri Aqeel di ruang tamu dengan membawa nampan berisikan kopi mereka berdua.

"Nih Qeel kopi lo udah jadi!" ujar Dimas lalu memberikan kepada Aqeel.

"Thank Dim!" ucap Aqeel lalu menyeruput kopi hitamnya secara perlahan.

"Qeel lo ngerasain gak sih hidup sih Gibran sekarang kayak lebih mandiri gitu ya."

"Ngerasain banget malah, menurut gua semenjak bokapnya meninggal kehidupan Gibran seketika berubah."

"Mungkin karena nyokapnya dulu nikah lagi sama rekan bisnis alm papanya itu."

"Iya gua sih yakinnya begitu, tapi menurut gua mah om Dino itu baik-baik aja loh."

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang