Chapter 39

473 22 0
                                    

"Perihal menetap aku hanya bisa berpasrah pada takdir Tuhan."

Happy Reading❤❤

"Jangan sedih-sedih lagi ya bun, Vi. Ini kan permasalahan Aqeel jadi kalian berdua gak perlu ikut campur biarin Aqeel aja yang nyelesaiin semuanya sendiri!" ucap Aqeel lalu tersenyum manis.

"Pokoknya kamu harus jujur dan ceritain ke Amira kenapa alasan kamu nolak perasaan dia selama ini, belajar untuk jadi pria yang bertanggung jawab ya Qeel!" ujar Erisa lalu menangkup pipi anaknya itu.

"Iya bun pastinya."

"Untuk Zetta, belajar memaafkan ya sayang mama tau rasanya pasti berat banget untuk kamu memaafkan semuanya tapi kamu gak boleh menyerah mama yakin kamu pasti mampu, mama minta maaf ya sayang kalo selama ini gak pernah ada disamping kamu disaat kamu sedih maupun senang."

"Iya ma, Zetta juga minta maaf ya tapi jujur memaafkan enggak segampang ketika kita ngebalikin telapak tangan."

"Mama tau itu makanya mama minta sama kamu jangan pernah menyerah untuk coba memaafkan kesalahan orang lain."

"Iya ma Vivi tau itu."

"Pantesan aja dipanggilin dari tadi enggak dijawab-jawab ternyata semua manusianya ada disini toh!" ujar Kelvin masih memakai seragam kantor lalu menghampiri mereka.

"Eh— papa udah pulang!" celetuk Erisa lalu bersalaman pada Kelvin dan diikuti dengan Aqeel.

"Papa udah pulang dari tadi terus kata sih bibi kalian ada di halaman belakang."

"Loh ini siapa, kok cantik banget sih?" tanya Kelvin menatap lekat kearah Diviana.

"Kenalin nama saya Diviana Frazetta om!" ujar Diviana lalu bersalaman pada Kelvin.

"Dia anak aku dari suami pertama pa!" ucap Erisa membuat Kelvin lalu menatap wajah Diviana.

"Jadi ini anak kamu dari suami pertamamu dulu, masya Allah cantik banget papa kira mah kamu pacarnya sih Aqeel!" ujar Kelvin heboh bukan main.

"Bukan om hehehe."

"Jangan panggil om dong Vi, panggil papa aja kan enak di dengarnya."

"Iya papa."

"Kan bagus tuh kalo kayak begitu yaudah yuk kita masuk dulu kedalam ngopi ngeteh bareng!" ucap Kelvin lalu mengajak mereka semua untuk masuk kedalam rumahnya.

"Duduk dulu sayang kamu mau minum apa biarin sih bunda yang sediain nanti."

"Iya pa, eh gak usah repot-repot lagian Vivi udah dari tadi ada disini kok."

"Oh ya ini bekas minuman sama makanan siapa ya, kok belum diberesin sih nanti mah semutan lagi!" celetuk Kelvin lalu menatap kearah mereka bertiga.

"Itu bekas minuman dan makanan sih para bujang-bujang papa," balas Erisa membuat Kelvin tersenyum kecil.

"Oh jadi Gibran sama Dimas datang kesini duh kok papa jadi rindu sama mereka."

"Nah tuh papa tau, terlambat papa mereka udah pada pulang dari tadi."

"Hmm yaudah deh."

Crazy Couple✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang