27. Anak Itu Bernama Abela

60.8K 8.8K 553
                                    

Navya menatap satu persatu orang yang berada di hadapannya menuntut penjelasan. Mengetahui jika mungkin perbincangan ini akan jadi panjang, Kalandra berinisiatif menuntun Navya untuk duduk, agar mereka bicara lebih leluasa. Meskipun pernikahan mereka belum genap hitungan bulan, tapi, Kalandra cukup tahu betapa hobinya Navya bicara panjang lebar. Sebenarnya, tidak jauh dengan dirinya sendiri juga, karenanya meskipun bertahun-tahun tidak berjumpa dan berhubungan, komunikasi di antara mereka lancar dengan sendirinya.

"Jadi?" tanya Navya masih dengan tatapan penuh selidiknya pada sang kakak yang terlihat tidak akan melepaskan wanita yang menangis dalam rengkuhannya. Melihat Nattan yang menghilang datang-datang bawa perempuan dan kehadiran dua orang, yang dia ketahui dari badan forensik itu, membuat Navya menebak pasti ada sesuatu. Meskipun tanpa jiwa detektif, melihat raut keempatnya, Navya bisa tahu terjadi sesuatu yang besar di sini.

"Kita harus membongkar semuanya," ucap Nattan lagi.

"Iya, apa yang harus di bongkar?" tanya Navya, karena hanya mendengar akhir kalimat Nattan dia belum bisa menangkap ke arah mana pembicaraan mereka berjalan.

"Rumahmu, rumah itu harus di bongkar," jawab Nattan.

"Aku rasa membongkar rumah tidaklah bisa semudah itu, kita tidak mungkin membongkar rumah itu begitu saja," ucap Kalandra mendahului Navya yang mungkin nyerocos minta penjelasan dari Nattan karena ucapan kakaknya yang tiba-tiba. Tidak ada angin, tidak ada hujan, hilang beberapa hari tiba-tiba mengusulkan membongkar rumah.

"Tapi, kita harus menemukan Nitya dan Abela. Mengingat ...."

"Siapa Abela?" tanya Navya memotong ucapan Nattan.

"Dia ...."

"Dia hantu anak kecil itu, kan?" tanya Navya lagi tanpa memperhatikan reaksi wanita yang berada di sebelah Nattan.

"Sebenarnya siapa anak itu? Kenapa foto anak itu terpasang di liontin Kak Nitya? Apa hubungan anak itu dengan Kak Nitya? Banyak foto anak itu yang diabadikan bersama Kak Nitya oleh Kak Ganes. Mereka memiliki banyak foto di rumah yang di perumahan Paradise Garden itu."

Navya terus nyerocos memberitahukan apa yang dia ketahui, dia mengeluarkan ponsel pintarnya dan memperlihatkan foto-foto Nitya dan anak bernama Abela itu. Dia sempat mengambil beberapa foto dari laptop Ganes sebelum mengemas barang-barang milik almarhum kakak dari Kalandra itu. Orang yang tadinya meminta penjelasan, malah dia sendiri yang menjelaskan. Navya termasuk tipe pembicara dengan ritme yang cepat apalagi ketika bersemangat, itulah kenapa Chandra selalu menemaninya untuk bicara dengan klien. Sekarang pun, pria-pria di hadapannya butuh waktu mencerna ucapan panjang lebar Navya. Jangan lupakan juga, pendapat-pendapat Navya terhadap berita yang disampaikannya sendiri, membuat penjelasannya semakin panjang.

Navya mengemukakan pendapatnya juga pendapat yang disetujui Kalandra, tentang kemungkinan yang menimpa Nitya dan Ganes juga anak bernama Abela itu. Sejujurnya Navya juga masih ingin mempercayai jika Nitya mungkin masih hidup di tempat lain entah di mana. Melihat apa yang terjadi pada Ganes, rambut di taman belakang, juga kedua orang itu yang entah berupa hantu atau roh meneror malam-malamnya, kemungkinan Nitya dan anak itu masih hidup sangat kecil. Navya memang belum memeriksa lebih lanjut kamar yang di potret dalam foto milik Ganes itu. Tapi, terakhir kali dia berkeliling rumah memang tidak ada ruangan lain yang terisi selain kamar di lantai bawah dan beberapa ruangan yang berada di lantai bawah saja. Terlebih dengan apa yang terjadi pagi ini, dia merasa merinding jika membayangkan ada orang lain di rumah itu selain dirinya dan Kalandra.

Navya terus mengemukakan kemungkinan Nitya yang dibunuh dan di sembunyikan di suatu tempat. Saking asyiknya mengemukakan pendapat, sampai di lupa memperhatikan reaksi Nattan dan wanita di sampingnya.

Paradise GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang