66. Bukti yang Ditinggalkan Sang Profesor

60.9K 8.2K 415
                                    

Profesor Ian, ditemukan dalam keadaan tergantung di langit-langit kamarnya, di sebuah villa pribadi di Thailand. Entah apa tujuan pria paruh baya itu menyerahkan diri dan meminta dijemput di tempat persembunyiannya, jika pada akhirnya justru jasad kakunya yang mereka temui di sana. Meskipun sekilas terlihat seperti bunuh diri, tapi ketika mayat sang profesor diturunkan, siapa pun tahu jika dia adalah korban pembunuhan. Jejak lilitan di lehernya berbeda dengan kasus bunuh diri pada umumnya, dan juga ada bagian membiru di belakang telinganya, dengan lubang kecil seperti bekas jarum suntik.

Meskipun kematian si profesor sangat disayangkan, tapi syukurlah setidaknya kematian si profesor tidak sia-sia. Pria paruh baya itu meninggalkan bukti berupa sebuah email yang waktu pengirimannya sudah dia atur otomatis. Malam saat tubuhnya ditemukan, bukti nyata yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan kasus ini terkirim dari email pribadi milik si profesor di pagi harinya. Saat menyisir ruang kamar tempat kejadian itu tidak ditemukan PC maupun Smartphone milik profesor, menambah kepastian jika si profesor mati karena di bunuh.

Tampaknya harapan keren Chandra yang ingin menangkap Budiman di tempat umum bak serial thriller drama Korea akan terwujud. Dharma dan timnya bergerak cepat untuk mendapat surat penangkapan dari atasan mereka. Dengan bukti nyata yang terperinci yang dikirimkan Profesor Ian, sulit untuk mengelak semua tuduhan itu. Para petinggi tidak punya pilihan selain mengabulkan surat penangkapan itu secepatnya, apalagi desas-desus tentang mundurnya Budiman dari tugasnya di balai kota sudah terdengar. Kerahasian operasi ini juga dijaga dengan baik, untuk mencegah tersangka melarikan diri. Bahkan Dharma dengan berani mengultimatum atasannya yang selama ini terus saja menghambat urusan mereka untuk tidak ikut campur, jika tidak ingin dianggap sebagai kaki tangan.

Jika Dharma dan timnya sedang sibuk di kantor mereka untuk segera menangkap Budiman Hartawan. Di tempat lain Chandra juga tidak kalah sibuk. Wanita muda itu datang ke rumah tempat tinggal Navya saat matahari masih mengintip malu-malu. Wanita itu sangat penasaran dengan hasil DNA dari rambut yang dia ambil dari Ayunda. Melihat hasilnya, wanita itu speechless. Chandra tidak menyukai ataupun membenci Ayunda, meskipun nasib gadis itu lebih baik darinya karena memiliki kekasih mirip oppa-oppa korea. Melihat hasil abu-abu dari tes itu membuat Chandra menyesali tindakan anarkisnya pada Ayunda. Sudah bisa ditebak sebenarnya, visual luar biasa si psikopat tidak cocok dengan visual Ayunda yang biasa-biasa saja.

"Kita harus ke sana," ucap Chandra dengan semangat.

"Ke mana?" tanya Navya heran.

"Ke pembukaan perpustakaan kota," jawab Chandra yakin.

"Hah?"

"Kita harus ke sana untuk menghajar Budiman Hartawan dengan tangan kita sendiri. Budiman tidak berbudi itu harus diberi pelajaran karena kejahatannya," ucap Chandra berapi-api.

"Dan membuat kita ditangkap oleh pihak keamanan karena mengacau di acara walikota? Tidak terima kasih," ucap Navya menolak.

Dua orang wanita itu menghela napas menyadari ucapan Navya ada benarnya. Mereka mungkin akan diamankan karena mengganggu acara umum. Mereka belum tahu jika keajaiban yang mereka harapkan tinggal menunggu waktu

"Tapi, tidak ada salahnya kita ke sana sih," ucap Navya lagi, mereka setidaknya harus melihat Budiman Hartawan dan memeriksa keadaan pria itu setelah apa yang terjadi di Paradise Garden. Dari berita, memang nama perumahan mewah itu tidak disebutkan dengan jelas dan hanya singkatan saja. Tapi sebenarnya dari gambar gerbang depan yang tersorot kamera wartawan saja, siapa pun pasti tahu perumahan mewah itu.

Sebenarnya hingga hari ini, penghuni perumahan itu terutama orang-orang di blok C, masih membuat Navya penasaran. Apa benar di perumahan itu ada penghuninya? Jika ada mengapa tidak ada kepedulian sama sekali di antara para penghuninya hingga sebuah pembunuhan yang terjadi di perumahan pun tidak ada yang peduli.

Paradise GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang