Seminggu sudah Ganes pergi untuk selamanya, menyisakan duka yang belum juga berhenti di rumah keluarganya. Bunda masih terus menangisi nasib putra sulungnya, membuat Navya satu-satunya menantu di rumah itu, tak punya pilihan selain menemani sang mertua. Sejak meninggalnya Ganes, Navya dan Kalandra memutuskan untuk tinggal serumah dengan orang tua Kalandra untuk sementara. Ayah yang sibuk membereskan pekerjaan yang ditinggalkan Ganes. Kalandra sibuk menyelesaikan sisa pekerjaannya sebagai reporter agar bisa keluar dari pekerjaanya sebelum tanggal kontrak kerjanya berakhir. Kepergian Ganes membuat Kalandra memikul tanggung jawab sebagai anak satu-satunya di keluarga itu.
Tinggal di Paradise Garden sendirian bukanlah pilihan yang bijak apalagi setelah cerita yang disampaikan Nattan. Saat Nattan mengambil perhatian dengan acara tersedaknya, Navya tahu jika ada sesuatu yang kakaknya ketahui. Ketika Nattan mengatakan jika dia hanya tersedak saja di hadapan para orang tua, Navya tidak percaya. Tapi, dia tidak memaksa Nattan untuk bicara, karena tahu berbicara di depan para orang tua hanya meningkatkan keresahan dan kesedihan mereka. Alih-alih mencerca Nattan, Navya memilih menenangkan ibunya yang khawatir dengan keadaan Nitya. Meskipun, Navya tidak yakin Nitya baik-baik saja, tapi dia menghibur ibunya dengan mengatakan jika mungkin Nitya baik-baik saja di suatu tempat. Dia juga meminta ibunya berdoa agar Nitya cepat pulang ke rumah.
Setelah orang tua istirahat barulah Navya menginterogasi Nattan. Selain kenyataan jika kemungkinan surat buatan Ganes dan Nitya sepertinya dibuat orang lain. Dan fakta jika lokasi terakhir ponsel Nitya aktif adalah perumahan Paradise Garden, Nattan masih belum memastikan fakta lainnya. Tapi, Nattan mencurigai ada sesuatu di perumahan itu, meskipun dia tidak tahu apa karena keamanan perumahan itu sangat ketat.
Navya menghela napas berat, dia tidak bisa menceritakan penglihatan-penglihatan tak biasanya pada Nattan. Kakak laki-lakinya itu pencinta ilmu pengetahuan dan teknologi dan tidak percaya dengan berbagai hal berbau mitos ataupun mistik. Seminggu terakhir ini, tidur malamnya selalu tidak nyenyak, mimpi buruk terus saja menghampiri tidurnya. Mau tidak mau dia berakhir tidur dipelukan Kalandra meskipun dia tidak rela melakukan itu. Setiap dia mimpi buruk, alih-alih percaya jika mimpinya mungkin sebuah petunjuk, Kalandra malah mengatakan jika Navya hanya syok karena kecelakaan yang baru disaksikannya.
"Kenapa kamu terus menghela napas?" tanya seseorang mengagetkan Navya. Wanita itu lupa jika dia sedang tidak sendirian saat ini.
"Kamu bosan, yah?" tanya wanita yang tak lain adalah mertuanya.
"Ah bukan begitu bunda, Vya cuma kepikiran banyak hal," jawab Navya tidak enak. Meskipun sejujurnya dia memang bosan menemani ibu mertuanya yang hanya diam saja, memandang kosong foto keluarga yang terpampang di dinding. Tapi, mana mungkin dengan jabatannya sebagai menantu dia jujur akan kebosanannya.
"Jika tidak ingat apa yang terjadi seminggu lalu, mungkin Bunda masih berpikir jika kakakmu masih hidup di luaran sana," ucap bunda memulai pembicaraan. Ini lebih baik, setidaknya mendengarkan cerita lebih baik dari pada menemani orang bengong pikir Navya.
"Ganes sudah lama keluar dari rumah, sejak dia mulai kuliah kami sudah tinggal terpisah. Dia hanya sesekali saja datang berkunjung. Apalagi setelah pembukaan cabang toko kita, dia semakin sibuk. Mungkin dia lupa punya orang tua saking jarangnya kita bertemu.
'"Bunda maupun ayah memaklumi kesibukan Ganes karena Ayah juga dulu tak kalah sibuknya waktu pertama kali merintis toko batik keluarga kami. Tapi, setelah Kalandra sibuk dengan dunianya juga, kami berdua merasa kesepian tanpa anak-anak kami. Karena itulah, setiap minggu bunda mengharuskan anak-anak untuk pulang. Suatu hari, Ganes pulang membawa seorang gadis ke rumah dan orang itu adalah Nitya.
'"Dari cara mereka memandang satu sama lain, siapa pun bisa melihat mereka saling jatuh cinta. Keduanya terlihat serasi bersama dan saling mengerti satu sama lain. Bunda menyuruh mereka untuk segera menikah dari awal mereka pacaran. Tapi, keduanya mengatakan ingin fokus dulu pada karier mereka. Saat mereka memutuskan untuk menikah, Bunda adalah orang yang paling bahagia. Bunda sangat bersemangat mengenai rencana pernikahan mereka. Bunda juga yang paling kecewa ketika mereka malah pergi dan membatalkan rencana yang sudah rampung," ucap Bunda.
"Melihat bagaimana hubungan mereka, tidak ada satu pun yang menyangka, pernikahan mereka berakhir menjadi pernikahan kalian," ucap Bunda beralih menatap Navya.
Mendengar cerita bunda, membuat Navya yakin memang ada sesuatu yang mendasari pembatalan pernikahan Nitya dan Ganes. Pasangan dewasa saling mencintai yang merencanakan pernikahan dalam keadaan sadar, tidak mungkin membatalkan pernikahan hanya karena alasan sepele. Apalagi mengingat Nitya dan Ganes sama-sama dewasa untuk tahu konsekuensi dari tindakan mereka.
************
Sementara Navya masih menduga-duga apa yang sebenarnya terjadi. Nattan dan Kalandra sudah pada kesimpulan terjadi sesuatu pada Nitya dan Ganes. Hasil autopsi Ganes sudah keluar, meskipun sebab kematian Ganes adalah benturan di kepala belakangnya akibat kecelakaan, tapi bukti jika terjadi kekerasan fisik pada tubuh Ganes sebelum kecelakaan tidak bisa di sepelekan. Hasil autopsi membuktikan jika Ganes mungkin sudah mengalami kekerasan sebelum kecelakaan itu terjadi. Dari bentuk tulang punggungnya yang tidak biasa dan juga tangan dan kakinya yang menunjukan bekas ikatan tali. Dapat di pastikan kemungkinan Ganes diikat dalam posisi meringkuk dalam kurun waktu yang cukup lama.
Fakta jika mobil kecelakaan yang ditumpangi Ganes keluar dari perumahan Paradise Garden, membuat pria yang sama-sama tergila-gila akan hal berbau komputer itu mencurigai ada sesuatu di dalam perumahan itu. Apalagi fakta tentang sinyal terakhir kali ponsel Nitya, ada di perumahan itu, membuat keduanya semakin curiga. Kematian Ganes dan hilangnya Nitya pasti terhubung dengan perumahan itu.
Mengingat lagi ke kejadian pagi itu, dengan mata kepala mereka sendiri, mereka melihat satpam perumahan sempat bertegur sapa dengan orang-orang yang berada dalam mobil yang terlibat kecelakaan itu. Besar kemungkinan para satpam itu mengenal kedua atau mungkin salah satu dari pria itu. Pihak keamanan perumahan elit itu sangat ketat, besar kemungkinan orang yang membawa mobil itu pastilah masih warga perumahan ini, atau setidaknya tamu yang sudah biasa mampir, hingga pagi hari keluar dari perumahan pun bukan masalah. Tapi, anehnya hingga seminggu lewat setelah kejadian kecelakaan itu, mayat dua orang yang kecelakaan bersama Ganes berakhir sebagai mayat tanpa identitas. Tidak ada keluarga yang datang untuk mereka. Bahkan dari cerita Mitha, polisi juga tidak menemukan identitas mereka karena sidik jari mereka tidak terdaftar. Akhirnya dua mayat itu di kuburkan tanpa identitas di makam umum. Mengenai kasus kecelakannya, polisi menyimpulkan hanya kecelakaan akibat kelalaian si pengemudi. Kalandra memilih tidak melaporkan dugaan yang terjadi pada Ganes. Dia takut jika kasus ini ditangani polisi orang tuanya jantungan. Setidaknya setelah semuanya jelas, baru melibatkan pihak kepolisian.
Nattan dan Kalandra berkeliling di sekitar perumahan, ada beberapa CCTV yang terpasang di jalan-jalan perumahan. Seharusnya beberapa CCTV itu pasti menangkap gambar keberadaan Nitya atau Ganes setidaknya keberadaan mereka dua minggu lalu. Tapi, sayanganya satpam mengatakan jika mereka baru saja melakukan pembersihan dan menghapus semua rekaman CCTV. Ketika ditanya tentang kecelakaan yang menimpa Ganes, ketiga satpam yang berjaga itu menjawab kompak tidak tahu. Bahkan mereka mengatakan jika tidak ingat pernah bicara dengan orang di dalam mobil yang kecelakaan itu. Sebenarnya ada beberapa CCTV yang terpasang di rumah warga juga, tapi mereka sungkan untuk meminta izin melihatnya. Dari rumah mereka yang tertutup rapat, besar kemungkinan mereka tidak ada di rumah.
"Lebih baik kita kembali ke rumah," ucap Nattan setelah pusing berjalan-jalan.
"Ke rumah bunda?" tanya Kalandra bingung. Dia sudah merampungkan semua pekerjaannya yang tertinggal kemarin. Sangat disayangkan jika pencarian hari ini tidak menghasilkan apa pun. Inginnya dia, kasus yang menimpa Ganes segera mendapat titik terang, setidaknya sebelum dia harus mengambil alih toko secara keseluruhan.
"Tidak, ke rumahmu yang berada di perumahan ini," jawab Nattan.
"Kenapa buru-buru?" tanya Kalandra, apa kita tidak mencari tahu lebih banyak lagi. Mungkin kita bisa berkeliling sekali lagi di blok C ini, barangkali mendapatkan petunjuk. Aku yakin sepertinya baik Nitya maupun Ganes pasti hanya berada di sekitar sini saja," ucap Kalandra.
"Apa kau tidak merasa sedang diawasi?" tanya Nattan.
"Hah?" tanya Kalandra bingung, matanya langsung menjelajah ke sekeliling.
"Arah jam delapan dan jam sebelas, kau pikir mereka kebetulan berada di halaman rumah mereka?" tanya Nattan sembari menunjuk lewat ekor matanya.
"Bukankah terlalu siang untuk menyiram bunga jam segini? Dan terlalu pagi untuk orang pulang kerja?" tanya Nattan lagi, membuat Kalandra melihat arah yang di tunjuk oleh Nattan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise Garden
Horror2 hari sebelum pesta pernikahan mereka, pasangan yang sudah berpacaran lebih dari 5 tahun itu menghilang. Dengan alasan belum siap keduanya menghilang tanpa jejak. Menghindari aib kedua keluarga sepakat menikahkan adik mempelai sebagai gantinya. Nav...