59. Tentang yang Terjadi di Masa Lalu

56K 8.2K 413
                                    

Menggali informasi dari seseorang membutuhkan tenaga ahli, agar mereka bisa percaya dan membagi info yang mereka miliki. Chandra adalah orang yang paling profesional sebagai teman berbagi cerita. Karena itu, Nattan dan Willy mengajaknya untuk bertemu orang yang katanya mengetahui tentang panti asuhan, sebelum ditutup dan dijadikan perumahan Paradise Garden.

Wajah ayu dan ramah khas wanita jawa milik Chandra, membuat kesan baik pada pertemuan dengan sepasang suami istri yang sepertinya berada di usia awal 30-an itu. Wanita bernama Melia menceritakan jika dia dibesarkan di panti asuhan itu sebelum diadopsi oleh orang tuanya. Melia juga bercerita kalau dulu panti asuhan itu dikelola oleh pasangan paruh baya dan putri mereka.

Melia bercerita tentang banyak hal mengenai panti asuhan tempat tinggalnya dulu. Dia juga menceritakan tentang kebaikan hati pasangan paruh baya itu dan juga putrinya. Tidak ada yang mencurigakan dari panti asuhan yang dulu dihuni oleh tiga puluh anak itu. Melia diadopsi saat berusia tujuh tahun oleh pasangan yang menjalani pernikahan campuran dengan orang asing. Dia ikut dengan orang tua angkatnya pindah keluar negeri, tempat ayah angkatnya berasal. Dia tahu jika panti asuhannya mengalami kebakaran yang menewaskan pasangan paruh baya pemilik panti dan beberapa anak saat usianya 15 tahun.

"Ya? Panti asuhan itu mengalami kebakaran?" tanya Nattan.

"Orang tua angkat saya menjadi donatur tetap panti asuhan, meskipun bapak dan ibu panti berasal dari keluarga kaya raya yang memiliki tanah yang luas, tapi orang tua angkat saya mengirimkan donasi untuk ucapan terima kasih mereka karena membesarkan saya. Di usia saya yang ke 15, orang tua saya memberitahu kalau panti asuhan tempat saya dibesarkan mengalami kebakaran. Kami pun datang ke Indonesia untuk memberikan ucapan bela sungkawa pada putri pemilik panti dan keluarganya," jawab wanita bernama Melia itu.

"Putri pemilik panti dan keluarganya?" tanya Chandra.

"Ah iya, Kak Hilda sudah menikah saat kejadian itu, dan sedang mengandung anak pertamanya," jawab Melia, tanpa diminta wanita itu menceritakan tentang Hilda, seorang wanita muda yang memiliki kebaikan hati seluas orang tuanya. Sementara Melia bercerita, Chandra mengingat-ingat di mana pernah mendengar nama itu.

"Ah Hilda Hartawan?" tanya Chandra, mengingat nama istri Budiman Hartawan juga bernama Hilda. Apa mungkin Hilda yang sama dengan yang dimaksud Melia.

"Ya?" tanya Melia balik bertanya.

"Apa Hilda anak pemilik panti itu adalah Hilda Hartawan, ah maksudku suami Hilda itu bernama Budiman Hartawan?" tanya Chandra.

"Saya kurang tahu nama suaminya, kami tidak pernah bertemu lagi setelah hari pemakaman bapak dan ibu panti 15 tahun yang lalu," jawab Melia.

"Apa panti asuhan kembali dibuka setelah kebakaran itu?" tanya Chandra mengalihkan pembicaraan.

"Saya kurang tahu. Setelah peristiwa kebakaran, saya tidak tahu apa pun tentang panti asuhan itu lagi. Juga tentang teman-teman saya di panti yang selamat dari peristiwa kebakaran itu," ucap Melia terlihat sedih.

Chandra menggenggam tangan wanita itu sebagai wujud bela sungkawa, dan memberikan penghiburan jika mungkin teman-teman panti asuhan Melia sudah memiliki kehidupan yang bahagia di luar sana.

"Terima kasih, terima kasih atas infonya, ini sangat berarti untuk kami," ucap Chandra berterima kasih pada Melia dan suaminya yang sejak tadi hanya jadi pendengar saja.

"Kalau boleh tahu, kenapa kalian mencari tahu tentang panti asuhan itu?" tanya Melia.

"Kerabat kami hilang saat kecil, dan kemungkinan di panti asuhan itulah saudara kami berada. Sekarang dia telah kembali, tapi dia punya trauma parah. Makanya kami ingin menggali apa yang terjadi padanya di masa lalu," jawab Chandra berbohong.

Paradise GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang