"Ini ... ini liontin milik Kak Nitya ...," ucap Navya ketika dia mendekati benda yang berkilau terselip di sela-sela kayu tak terpakai di gudang. Dia dan Nitya sama-sama memiliki liontin itu pemberian kakek mereka. Kata kakeknya, liontin itu hanya ada di dunia karena kakeknya meminta liontin itu didesain khusus untuk kedua cucu perempuannya. Liontin itu sangat bersinar karena design norak yang dipilih kakak. Entah apa yang dipikirkan kakeknya ketika membuat liontin itu. Navya dan Nitya mengenakan liontin itu hanya ketika akan bertemu dengan sang kakek, karena desain liontin itu yang terlalu luar biasa jika dikenakan sehari-hari.
Navya membuka liontin itu dan kaget ketika bukan foto Nitya remaja yang berada di dalam liontin itu. Mata Navya membulat ketika memperhatikan dengan jelas foto anak itu. Anak itu terlihat sama persis dengan anak yang menghantuinya.
"Dia anak itu ...," ucap Navya.
"Anak apa?" tanya Kalandra mendekat pada Navya. Pria itu alergi pada debu, hidung dan matanya sudah memerah karena berada di area penuh dengan pemicu alerginya. Alasan Kalandra tidak pernah jadi wartawan yang turun ke lapangan adalah karena alergi pada debunya. Sebenarnya, awalnya Kalandra tidak sesensitif itu pada debu. Tapi, pernah saat dia masih magang saat kuliah, dia bertugas meliput sebuah tempat terbengkalai yang dijadikan tempat lokalisasi oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.Dia dipaksa masuk ke dalam rumah itu yang penuh dengan debu dan bau menyengat, dia jadi sedikit trauma. Karena traumanya itu, tanpa dikomando dia terus bersin dan matanya mengeluarkan air ketika memasuki tempat dengan keadaan kotor dan debu yang parah.
"Bisakah kita bicara di luar?" tanya Kalandra tidak tahan untuk berada di dalam gudang berdebu itu lebih lama. Navya mengikuti langkah Kalandra untuk keluar dari gudang itu.
Kedua orang itu memperhatikan foto anak dalam liontin yang menurut Navya milik Nitya. Selain malam itu, Navya tidak pernah merasa bertemu dengan anak itu.
"Nattan ...," ucap Kalandra tiba-tiba mengingat tingkah tidak biasa Nattan saat Navya menceritakan tentang anak yang dilihatnya.
"Bang Nattan pasti tahu siapa anak itu," ucap Kalandra yakin, pria itu mencari kontak Nattan di ponselnya tapi sayangnya lagi-lagi Nattan tidak mengangkat panggilan darinya.
"Apa mungkin ini anak Bang Nattan?" tanya Kalandra yang langsung ditanggapi tidak setuju oleh Navya. Abangnya belum menikah mana mungkin punya anak. Nattan juga bukan tipe pecinta anak-anak hingga akan mengadopsi anak orang. Navya tidak terlalu tahu kisah cinta Nattan di luaran sana. Yang pasti seingatnya belum ada satu wanita pun yang pernah dibawa ke rumah dan diperkenalkan sebagai kekasih oleh Nattan.
Anak Nitya juga tidak mungkin, karena jika Nitya punya anak tentu saja dia pasti tahu. Meskipun mereka tinggal terpisah, seminggu sekali mereka bertemu. Nitya yang berperawakan tinggi langsing tidak mungkin hamil tanpa ketahuankan? Apa mungkin Nitya mengadopsi anak atau semacamnya? Anak itu pasti pernah berada di rumah ini mengingat kemungkinan besar rambut yang ditemukan di halaman belakang adalah rambut anak itu. Tidak mungkin Nitya dan Ganes tidak mengenal anak itu. Dan dari bagaimana Nitya memberikan liontinnya pada anak itu, pastinya anak itu cukup berarti kehadirannya.
"Bang Nattan sepertinya belum mengaktifkan ponselnya," ucap Kalandra, akhirnya dia menyerah menghubungi Nattan terus menerus.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Navya setengah putus asa. Langit sudah beranjak sore dan menghabiskan malam di rumah ini rasanya membuat bulu kuduk Navya berdiri.
"Haruskah kita menginap di rumah orang tuaku saja?" tanya Kalandra. Pria itu sama ngerinya dengan apa yang akan dihadapinya malam ini di rumah itu.
"Ide bagus ...," jawab Navya semangat.
"Eh tapi, ini gudangnya gimana? Mau dibersihin atau dibiarin aja?" tanya Navya menengok ke arah gudang yang pintunya terbuka.
"Udah biarin aja, biar teman bang Nattan yang dari badan forensik itu yang periksa langsung. Kalau di film action, kan, kita tidak boleh merusak TKP," jawab Kalandra setengah beralasan karena dia tidak mau membersihkan debu di gudang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise Garden
Horor2 hari sebelum pesta pernikahan mereka, pasangan yang sudah berpacaran lebih dari 5 tahun itu menghilang. Dengan alasan belum siap keduanya menghilang tanpa jejak. Menghindari aib kedua keluarga sepakat menikahkan adik mempelai sebagai gantinya. Nav...