25. 5W + 1H

65K 9K 420
                                        

Navya menelepon ibunya untuk bertanya apa ada keluarganya yang memiliki anak 5-6 tahun. Jawaban ibunya tentu saja tidak, ibu dan ayahnya anak sulung di keluarga mereka masing-masing. Ibunya hanya memiliki satu adik laki-laki sedangkan ayahnya memiliki dua adik perempuan. Ketiga paman dan bibinya sudah tidak lagi memiliki anak kisaran umur segitu dan mereka belum punya cucu.

Dua hari ini Navya dan Kalandra tinggal di rumah Kalandra dan Ganes semasa bujang. Rumah yang hanya berjarak 10 menit dari perumahan Paradise Garden yang mereka tinggali kosong semenjak Ganes pergi. Orang tua Kalandra meminta Kalandra dan Navya membereskan barang-barang Ganes sebelum empat puluh hari peringatan kematian pria itu. Melihat rumah yang awalnya di tinggali Ganes juga tidak kalah bagus dan terletak tak jauh dari rumah sakit tempat Nitya bekerja, rasanya membeli rumah di perumahan itu hanya pemborosan belaka.

Willy dan temannya dari forensik sudah memeriksa gudang tapi tidak mendapatkan apa pun di tempat itu, selain liontin yang ditemukan Navya. Alasan kenapa gudang itu dikunci sangat rapat masih menjadi misteri. Willy dan timnya juga melihat sekeliling rumah, tapi tidak ada yang mencurigakan mengarah pada kemungkinan TKP pembunuhan. Rambut yang ditemukan di taman itu, teridentifikasi sebagai rambut milik anak-anak kisaran 5-6 tahun. Mereka bisa saja membongkar tanah atau membongkar lantai gudang, untuk menuntaskan kecurigaan mereka tentang tempat itu. Tapi, tidak mungkin membuat aktifitas sejauh itu tanpa izin dari aparat setempat. Meminta izin dari satpam kompleks atau dari RT yang entah siapa orangnya, jelas tidak mungkin. Hasil tes DNA yang diminta Nattan masih memerlukan waktu hingga hasilnya keluar, sedangkan Nattannya sendiri masih juga belum ada kabarnya. Tadinya Navya akan melaporkan kehilangan Nattan ke polisi, tapi karyawan Nattan bilang bos mereka sedang ke luar kota karena urusan pekerjaan. Mereka bisa menghubungi Nattan setiap hari, rupanya hanya panggilan telepon dari Navya dan Kalandra saja yang tidak diterima pria itu. Entahlah ada apa dengan pria itu, yang pasti sejak malam itu Nattan bertingkah aneh.

Membereskan barang Ganes membutuhkan waktu lama, secara lima tahun terakhir, tempat inilah yang menjadi tempat tinggal Ganes. Memasuki kamar yang entah berapa minggu tidak ditempati itu, foto prewedding Nitya dan Ganes dalam ukuran besar menyambut mereka. Melihat bagaimana seisi kamar itu yang banyak menyimpan foto kenangan sejoli itu, tentu alasan mereka menggagalkan pernikahan mereka karena tidak siap, tidak masuk akal sama sekali.

"Mereka terlihat saling mencintai satu sama lain," komentar Navya melihat foto prewedding kakaknya. Kedua pasangan itu terlihat mengenakan baju putih di lahan yang hijau dengan posisi bergandengan tangan dan saling menatap.

"Dan kencan mereka juga mahal," komentar Kalandra melihat foto sejoli itu yang berlatarkan restoran di hotel berbintang. Dan jangan lupakan, kembang api yang menyala di langit di balik jendela tempat mereka duduk. Apalah pasangan Navya dan Kalandra yang cukup makan di angkringan taman kota di banding kencan mereka yang berkelas.

"Hm ... jika kamu jadi mereka, apa mungkin kamu akan membatalkan pernikahanmu yang sudah di ujung mata?" tanya Navya, matanya fokus melihat foto yang di sodorkan Kalandra sambil berpikir kapan dia bisa kencan romantis seperti itu.

Keduanya menghela napas berat bebarengan. Entah karena iri atau bingung dengan situasi yang mereka hadapi sekarang. Ganes pergi meninggalkan dunia ini tanpa meninggalkan petunjuk apa pun untuk mereka mencari tahu apa yang telah dilalui pria itu sehingga meninggalkan bukti penganiayaan di tubuhnya. Nitya belum jelas juntrungannya ditambah lagi sekarang ada anak entah anak siapa juga terlibat. Menurut keterangan Azka dari rambut yang copot beserta kulit kepalanya itu, sudah dapat disimpulkan jika kemungkinan si pemilik rambut itu sudah meninggal.

5W+1H berputar di benak mereka, tapi hingga hari ini tidak ada jawaban yang bisa keduanya temukan. Malah mereka merasa semakin bingung.

"Ini dikemas ke kotak itu semua?" tanya Navya. Wanita itu membuka lemari milik Ganes yang semua pakaiannya masih tersusun rapi.

Paradise GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang