A Little Story About Navya And Kalandra

108K 8.3K 715
                                    

Acara masa orientasi masuk SMP selalu menjadi momen yang paling mendebarkan bagi anak-anak yang baru saja memasuki masa remaja mereka. Begitupun dengan gadis kecil berusia 12 tahun itu, semangat sekaligus berdebar memasuki masa orientasi SMP-nya. Berkenalan dengan teman baru dan mengerjakan banyak tugas dari kakak Pembina, mulai dari yang masuk akal hingga tidak masuk akal menjadi warna-warni dalam momen masa orientasi.

Masa orientasi benar-benar menguras tenaga, semuanya serba diberi waktu singkat. Anak-anak yang baru merasakan masa orientasi itu berusaha sangat keras untuk mengikuti semua aturan agar tidak terkena hukuman. Gadis kecil itu juga berusaha sangat keras untuk mengikuti semua aturan meskipun anak bungsu dari tiga saudara itu kepayahan bukan main.

Waktu istirahat makan dan salat hanya tinggal 5 menit lagi, tapi gadis kecil itu tidak kuat ingin buang air kecil. Sewaktu salat dia tidak kebagian ke kamar kecil dan hanya berwudhu saja. Gadis itu meminta bantuan temannya, tapi temannya tidak mau menunggunya. Sebagai ganti, teman-temannya hanya mau membawakan peralatan makan dan bekas salat si gadis.

Berada di lingkungan baru membuat gadis itu kebingungan mencari letak toilet perempuan. Meskipun di awal kakak pembina sudah memperkenalkan seluk-beluk sekolah, tapi tidak mudah mengingat semua letak tempat baru hanya lewat pertama kali perkenalan. Setelah melirik ke sana-kemari, akhirnya gadis itu menemukan toilet wanita yang dicarinya.

Gadis kecil berusia 12 tahun itu langsung memasuki toilet yang terbuka dan menutupnya. Karena sudah kebelet, dia tidak memperhatikan sekelilingnya, termasuk seseorang yang awalnya sedang bersembunyi di balik pintu toilet perempuan. Anak laki-laki itu menatap syok pemandangan di hadapannya, gadis yang telah selesai dengan urusannya dalam toilet juga tak kalah syok, begitu menyadari kalau ada orang lain dalam toilet ini. Terlebih anak itu adalah anak laki-laki.

Gadis itu baru akan menjerit, tapi anak laki-laki itu dengan cepat bergerak ke arah si gadis dan menutup mulutnya.

"Sst ... jangan berisik ... jika orang lain tahu kita akan berada dalam masalah besar," bisik anak laki-laki itu yang membuat si gadis semakin panik.

"Aku tidak melihat apa pun ... sumpah ...," ucap anak laki-laki itu jujur, karena memang dari tempatnya berdiri, dia tidak benar-benar bisa melihat apa yang dilakukan oleh orang yang berada di kloset.

"Kamu harus keluar dari sini, dan jangan katakan pada siapa pun aku berada di sini," ucap anak laki-laki itu menatap mata gadis kecil di hadapannya. Dia berusaha sangat keras untuk membuat gadis kecil itu mau menuruti ucapannya.

Rasa takut dan malu luar biasa karena waktu pribadinya dipergoki oleh orang lain, mau tidak mau membuat si gadis mengangguk. Gadis itu menurut untuk berjalan perlahan ke arah pintu melewati anak laki-laki itu tanpa suara. Dia keluar dari kamar mandi dan langsung berlari terbirit-birit menuju kelasnya. Meninggalkan anak laki-laki yang menghela napas untuk menenangkan detak jantungnya yang tidak karuan. Niat hati bersembunyi dari kejaran adik tingkatnya yang akan memberikan surat cinta, karena ulah teman-temannya, dia malah jadi melihat apa yang seharusnya tidak dia lihat.

Pertemuan singkat yang meninggalkan kesan paling memalukan membuat anak laki-laki dan perempuan itu menjauh satu sama lain. Mereka saling berpaling jika tidak sengaja bertatapan dan lari jika tidak sengaja berpapasan. Mereka tidak menyadari jika pertemuan awkward mereka, bukanlah kali pertama mereka bertemu. Dan takdir justru pada akhirnya mempersatukan mereka di akhir. Anak-anak itu kita kenal sebagai Navya dan Kalandra.

Paradise GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang