39. Ruang Tersembunyi

56.8K 7.9K 388
                                    

Memberanikan diri, mereka akhirnya memasuki gudang. Sekilas memang tidak ada yang aneh dengan gudang yang berisi beberapa barang-barang kantor itu. Meja, kursi, dan lemari kecil yang disimpan di ruangan itu tidak menunjukan keanehan apa pun.

"Di mana kamu dulu menemukan liontin milik Nitya?" tanya Willy yang langsung ikut bergabung sepulangnya dia dari penelitiannya.

Navya memperhatikan sekelilingnya, mengingat-ingat di mana dia menemukan liontin milik Nitya. Navya menunjuk tempat itu dan Willy langsung memeriksanya, tapi tidak ada yang aneh di sana. Willy mengetuk-ngetuk dinding di sekitarnya, dan tetap tidak terdengar ada ruangan lain yang mungkin berada di balik dinding. Setelah tidak melihat pria dalam video itu keluar dari gudang, mereka menyimpulkan jika mungkin ada ruang rahasia dalam gudang itu. Tapi, sepertinya tidak ada apa pun di sana setelah semua dinding diperiksa dengan cara yang mereka contoh dari adegan film-film.

"Tidak ada apa pun yang mencurigakan di sekitar sini," ucap Willy setelah memeriksa seisi gudang. Ini kedua kalinya dia memeriksa gudang itu tapi, tidak bisa mendapatkan apa pun.

Sementara para pria di dalam gudang, Navya sendiri menunggu di luar, mata wanita itu menjelajah ke sekeliling. Dia merasakan aura dingin yang begitu kental di sekelilingnya hingga dia harus memeluk tubuhnya sendiri. Navya kembali melihat ke sekeliling karena dia merasa seseorang sedang memperhatikannya. Navya mengangguk kecil dan tersenyum ketika melihat dari rumah yang berseberangan dengan rumahnya ada seseorang yang mengintip lewat jendela. Tapi, orang itu sepertinya kurang ramah, bukannya balas menyapa, dia malah menutup jendela. Karena jarak yang tidak terlalu dekat, Navya tidak bisa mengidentifikasi jelas orang itu pria atau wanita, apalagi mereka hanya berpandangan sekilas.

Navya baru menyadari rumah tetangga belakang rumahnya memiliki bentuk yang tidak terlalu mirip dengan tetangga samping dan depan rumahnya. Ke mana saja dia sampai melewatkan detail itu, sepertinya Navya juga lupa, karena dia baru beberapa kali menyambangi taman belakang. Navya juga baru menyadari tidak ada privasi di rumah ini. Sehingga tetangga belakang yang rumahnya berlantai lebih tinggi dari rumahnya bisa melihat dengan jelas lewat jendela rumah mereka, apa saja yang terjadi di rumah ini. Navya mengerjapkan matanya mengingat sesuatu.

"Abang ...." teriak Navya membuat Nattan dan Kalandra tergopoh-gopoh berlari menuju Navya.

"Ada apa?" tanya Nattan cepat mendekati adiknya terlebih dahulu sebelum Kalandra.

"Rumah itu," jawab Navya menunjuk dengan ekor matanya.

"Rumah itu?" tanya Nattan tidak mengerti mengikuti arah penglihatan Navya.

"Kenapa dengan rumah itu?" tanya Nattan masih tidak mengerti.

"Rumah itu bisa melihat segala yang terjadi di rumah ini. Mungkin mereka bisa tahu sesuatu tentang apa yang terjadi di rumah ini," ucap Navya.

"Atau mungkin itulah rumah si psikopat itu, dari posisi rumahnya tidak menutup kemungkinan di sanalah si psikopat itu bersembunyi," ucap Kalandra membuat Navya merinding.

"Sudah ... sudah ..., Willy bilang mungkin kita harus memeriksa gudang besok siang saja, keadaan lebih terang mungkin akan membantu," ucap Nattan menghentikan asumsi tentang rumah tetangga itu. Terlalu banyak hal yang harus mereka pecahkan dan menambah asumsi lain mungkin akan membuat kepala semakin pusing. Meskipun kemungkinan itu juga tidak bisa dipungkiri. Tetangga pasti tahu apa yang terjadi di rumah ini dan apa yang terjadi pada kakak mereka. Tapi, kalau mengingat lagi bagaimana sikap dari tetangga di perumahan ini yang jauh dari tetangga pada umumnya, sulit untuk meminta bantuan dari mereka.

********************

Karena teman-teman Navya tidak bisa menginap, setelah perdebatan tidak penting antara Nattan dan Kalandra, akhirnya Navya dan Kalandra tidur di kamar. Sementara tiga pria jomblo tidur di ruang tamu.

Paradise GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang