8

50 14 0
                                    

Alan senang bisa bertemu keluarga Clarra,lain dengan Clarra yang malah kaku melihat wajah Jordan yang terus menatapnya dan Alan.

"Oh iya arra ambil minum dulu ya,papah mau minum apa?abang?" Jordan dan Bima menatap Clarra aneh karena sikapnya yang menjadi manis seperti ini.

"Papah mau teh aja."

"Abang sama."

"Alan mau minum apa?" Kini Alan yang menatap Clarra aneh,sikap Clarra sungguh membuatnya was-was akhir-akhir ini.

"Samain aja." Clarra berjalan ke dapur.

Alan di interogasi Jordan yang mungkin ingin tahu banyak tentang lelaki yang sedang dekat dengan anak perempuannya,untung saja Alan tipe orang yang santai jadi ia cukup bisa menjawab dengan jujur tanpa kikuk.

"Makasih ya Alan." Kini Sarah yang baru saja gabung, ikut bicara.

"Untuk apa Tante?" Alan bingung.

"Kamu sadar nggak sih,kalau sifat Clarra berubah 180 derajat." Lebay nya Sarah yang sedang mengekpresikan berubahnya sifat Clarra .

"Saya kira,saya doang yang  ngerasa begitu." Mereka sangat membenarkan pernyataan itu.

"Menurut papah si bukan berubah lebih tepatnya kembali ke sifat aslinya." Jordan angkat bicara.

"Iya juga si pah, perubahan Clarra dulu sepertinya karena ___." Kalimat Sarah terpotong karena datangnya Clarra yang membawa empat cangkir teh di nampan di bawahnya.

Clarra menaruh cangkir teh satu persatu ke meja dan selesai itu Clarra kembali duduk di samping Alan.

**

Setengah jam berlalu mereka berbincang asik di ruang tamu rumah Clarra.

Alan pamit pulang. Setelah mencium punggung tangan kedua orang tua Clarra dan Bima,Alan keluar rumah Clarra di antar Clarra sampai depan pintu.

"Ngapain ngikutin gue?" Tanya Alan yang menghentikan langkahnya dan menoleh pada Clarra.

"Takut Lo nyasar." Kesal Clarra dengan wajah bete nya.

"Bercanda si. Gue balik ya." Di angguki Clarra,Alan berjalan menjauh, tiba-tiba kembali melangkah ke arah Clarra. Alan mendekatkan mulutnya ke telinga Clarra hingga membuat Clarra sedikit menjauh dan Alan berkata, "besok gue jemput." Setelah itu Alan baru benar² pamit dan pergi meninggalkan rumah Clarra.

*****

Di perjalanan Clarra sangat sibuk hingga tidak merespon pembicaraan Alan. Tangan kanannya memegang roti yang Clarra makan,tangan kirinya dengan lincah membalas pesan dari Deby.

Tiba-tiba saja Clarra tersedak roti hingga membuat Alan rem mendadak motornya karena panik.

"Kenapa?" Tanya Alan yang kini menoleh pada Clarra. Clarra memberikan handphone nya pada Alan yang menunjukkan chatan Clarra dan Deby,Alan membacanya dan kaget.

"Gue mau bolos,anter gue ke rumah Deby." Panik Clarra yang sudah tidak berfikir panjang.

"Apa-apaan sih bolos,nantikan pulang sekolah bisa kesana." Tiba-tiba Alan kelepasan mengekang Clarra tanpa keduanya sadar.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang