33

30 11 0
                                    

"Gue mau izin." Masih adem nih. Alan masih biasa-biasa saja.

"Izin apaan? Tumben banget." Alan yang terkekeh karena tau kan Clarra itu sudah indentik dengan ke egoisannya ia akan melakukan apapun yang ia mau tidak perlu izin siapapun.

"Mau nemenin jalan kak Reyhan." Clarra menutup matanya dan menunduk ia tidak tidak yakin dengan respon ekspresi wajah Alan.

"Iya, tapi inget sewajarnya aja." Clarra langsung membuka matanya dan menatap Alan dengan wajah yang senang. Alan sedang belajar menyesuaikan sifat dan sikapnya pada Clarra dengan perasaannya,ia yakin ia benar-benar sayang pada Clarra dan ia harus percaya pada wanitanya itu. Semoga saja Clarra juga akan belajar untuk saling mengerti orang lain tidak dengan ke egoisannya terus.

"Serius?" Clarra yang masih tidak percaya.

"Ini Alan kenapa beda banget si,apa dia udah nggak sayang sama gue apa gimana?nggak ada cemburu nya sama sekali." Batin Clarra. Bukannya bersyukur malah gerutu saja.

"Serius lah,emang muka gue ada bercanda?" Alan yang menoleh hanya untuk memperlihatkan mimik wajahnya. "Mau jalan kapan?" Lanjut Alan yang bertanya juga.

" Nanti malem aja kali ya?" Clarra yang malah balik tanya karena bingung menjawab, mereka kan belum menentukan kapannya.

"Dih kok nanya gue kan yang mau jalan Lo sama dia." Alan tersenyum menggoda Clarra.

"Ih malesin banget si Alan." Clarra mencubit pinggang Alan dengan gemas.

"Geli ah." Protes Alan.

****

"Kak sekarang aja malem bisa nggak?"

"Jalan?"

"Iya lah."

"Jam berapa, nanti saya ke rumah kamu."

"Sekarang juga nggak papa, langsung ke rumah aja."

"Yaudah iya."

"Di tunggu."

Setelah shalat Maghrib tadi Clarra langsung ingat kalau akan mengabarkan Reyhan bahwa ia mau jalannya malam ini saja.

Clarra memilih celana BF jeans, Hoodie berwarna orens menyala,dan sepatu kets putih. Clarra akan terlihat cool dan kece banget,iya nggak? Iya dong. Clarra memakai make-up natural dan membuat Curly rambut coklatnya.

Merasa ia sudah maksimal dengan penampilannya, Clarra pun keluar kamar dan menunggu Reyhan di bangku depan rumahnya karena jika ia menunggu di dalam akan bete dengan keheningan rumah. Mama papah Clarra belum pulang dari rumah Bima,sudah sempat memberi kabar pada Clarra lewat telpon kalau mereka akan pulang telat karena akan menemani Desi periksa kandungannya dan belanja kebutuhan ibu hamil,ya wajar cucu pertama.

Tin

Tin

Clarra mengalihkan pandangannya ke depan gerbang yang sudah terlihat mobil putih terparkir di sana,itu mobil Reyhan. Clarra berdiri menghampiri karena melihat Reyhan yang sudah turun dari mobil.

Clarra kagum dengan pesona Reyhan yang bisa beda seperti ini,Reyhan mungkin menyesuaikan Clarra yang masih ABG jadi ia mengenakan pakaian yang tidak formal dan mengenakan pakaian kekinian banget. Jeans hitam sobek-sobek di bagian dengkul dan Hoodie putih, Clarra mengakui pesonanya sampai lupa kalau Reyhan adalah gurunya waktu SMA.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang