Clarra berjalan memasuki rumahnya di bantu oleh Reyhan,baru saja memasuki rumah Jordan sudah melihat panik ke arahnya. Clarra pun diam di tempat karena Jordan berjalan ke arahnya,bukan untuk melihat kondisi anaknya saat sudah dekat Jordan malah menatap teliti wajah Reyhan,dan Reyhan pun hanya Bingung.
"Papah kenapa si?" Tanyanya heran.
"Kamu Reyhan kan? Anaknya Rayan?" Tanya Jordan.
"Iya benar." Jawab Reyhan,dan Jordan langsung menepuk bahu Reyhan dengan senyumannya.
Datang Sarah, "loh ada Reyhan." Sapa Sarah pada Reyhan dan Reyhan pun mencium unggung tangan Sarah.
"Ini loh ma anaknya Rayan yang papah maksud." Sarah pun menatap Jordan bingung.
"Papah gimana sih,mama kan udah pernah ceritakan soal Reyhan,mama juga tunjukan fotonya sama papah." Jordan diam untuk berfikir mengingat apa yang Sarah bicarakan. Clarra hanya menyimak dengan kebingungannya.
"Oh papah ingat yang mama bilang kalo Reyhan ini mau melamar anak kita." Clarra spontan langsung menoleh pada Reyhan yang juga menatapnya.
"Papah ini." Sarah memukul lengan suaminya itu. "Maaf ya Rey,om Jordan memang seperti itu orangnya." Reyhan pun mengangguk serta tersenyum. "Yasudah Clarra ayok ke kamar,biar Reyhan sama papah." Clarra dengan berat hati pun meninggalkan Reyhan dan Papahnya, Jujur ia khawatir karena ucapan Papahnya tadi.
Ketika di kamar Clarra hanya diam selama Mamanya mengganti perbannya.
"Emang bener kak Rey pernah ngomong gitu ke mama?" Sarah pun menoleh pada anaknya.
"Iya dia pernah izin ke mama untuk melamar kamu,tapi dia bilang belum saatnya,dia mau melamar kamu jika dia sudah tahu bagaimana perasaan kamu ke dia." Clarra merenung setelah mendengar itu, apa setelah ini gue bakal canggung sama kak Reyhan batin Clarra.
"Clarra sebenarnya putus sama Alan karena Alan harus di London untuk sementara ini."
"Bagaimana dengan Fero mama udah lama nggak liat dia kesini?" Tanya Sarah yang mengalihkan soal Alan,ia takut kalau Clarra akan menangis lagi.
"Udah kan ma? Arra mau keluar." Kali ini Clarra yang mengalihkan pembicaraan.
"Udah-udah,ayok mama bantu." Sarah pun membantu Clarra jalan dengan menyanggah lengannya.
Clarra dan Sarah kini sudah duduk di Sofa, Clarra duduk di samping Reyhan dan mama nya duduk di samping Jordan.
"Nggak papa kan lutut nya?" Tanya Reyhan khawatir.
"Nggak apa-apa kok." Huh benar saja Clarra merasa canggung kali ini.
"Pah tadi katanya mau makan,yuk." Sarah langsung menarik tangan Jordan tanpa dapat persetujuan dari sang empunya tangan.
Tinggal Clarra dan Reyhan berdua, mereka masih saling diam. Reyhan pun seperti sibuk dengan ponselnya sedangkan Clarra lupa bawa ponsel.
"Katanya kak Rey udah berhenti ngajar,tapi kok tadi bisa-" ucapannya terpotong.
"Kakak harus pulang,di rumah ada yang nunggu soalnya." Reyhan kini sudah beranjak dari duduknya,dan Clarra ia memasang wajah kesalnya.
"Iya." Jawab Clarra singkat.
"Oh iya besok tim basket cowok akan turnamen kamu mau datang?" Clarra berfikir sejenak untuk menjawab.
"Nggak deh,Arra mau istirahat aja." Clarra berdiri berniat untuk mengantarkan Reyhan yang hendak berjalan keluar rumahnya.
"Nggak usah di anter,Arra masuk aja." Clara pun mengangguk pelan, "kakak pamit, assalamualaikum." Reyhan pun melangkah menuju pintu rumah Clarra.
"Wa'alaikumsalam." jawabnya lalu berbalik badan untuk kembali ke kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY (END)
Novela JuvenilIni cinta yang sebenarnya,datang dengan tiba-tiba tanpa di rencanakan. Cinta datang dimana saja, kapan saja dan bahkan kita tidak tahu dengan bagaimana cinta itu ada, karena kita tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Seorang siswa cantik yan...