25

32 12 0
                                    

"Tante tenang dulu,biar Adam telpon Alan dulu." Farah menuntun adiknya itu ke sofa depan tv untuk menenangkan.

"Aku takut Arra seperti anak remaja yang bunuh diri karena cinta." Farah jelas tertawa mendengar itu.

"Kamu ini ada-ada aja,mana berani Arra bunuh diri. Sebagai orang tua kita itu harus berfikir positif."

Adam datang setelah menelpon Alan, "Alan bilang dia nggak bakal Dateng kalo bukan Arra yang minta langsung."

****

Kini sudah jam 5sore, Clarra pun kebangun setelah ketiduran membawa tangisnya tadi,ia berfikir keras harus apa, Clarra kembali ingat Alan saat membentaknya tadi.

Clarra duduk di atas kasurnya menatap ke arah kolam, kebetulan jendela kamar Arra ada di tembok-tembok yang menutupi kolam dari beberapa ruangan.

Clarra merasa butuh seseorang ia pun meraih ponselnya dan mencoba untuk mengirimkan chat ke sahabatnya yang pasti itu Deby ataupun Feby.

Clarra : Ke rumah gue sekarang,gue butuh temen😭

Deby : kenapa tuh emot?

Clarra : buru ke rumah by

Deby : gue nggak ada partner buat ke sana nya,Feby lagi jalan sama Andre

Read....

Clarra kesal sahabatnya sendiri pun malah tidak ada saat di butuhkan,kenapa tiba-tiba Clarra menjadi miris seperti ini.

"Gue harus kabur,kemana ya?" Ide buruk itu menjadi keputusan Clarra.

"Ke rumah Bang Bima,iya ke sana." Clarra beranjak dari kasurnya dan beralih ke tas ransel besar, Clarra memasukan bajunya asal-asalan, tidak cuma baju Clarra pun membawa skincare nya.

Clarra pun berganti pakaian untuk siap-siap bisa pergi nanti saat azan Maghrib, karena setiap Maghrib orang-orang di rumahnya pasti semua shalat dan lama karena masing-masing mengaji di kamarnya dan papahnya pun pasti ke masjid.

***

Tidak terasa tadi Clarra sudah merapihkan pakaiannya dan penampilannya yang memakan waktu banyak, akhirnya Azan Maghrib berkumandang, Clarra lega. Clarra mengintip dari pintu kamarnya yang ia buka sedikit untuk melihat keadaan di ruang tengah yang ternyata sepi.

Clarra dengan perlahan berjalan keluar kamarnya membawa tas ransel besar,ia berhenti saat di meja makan mendengar kalau di dapur ada bi Irah atau tidak, ternyata tidak ada suara apapun berarti bi Irah sudah di kamarnya.

Clarra berjalan ke pintu rumahnya buru-buru,dengan perlahan Clarra menutup kembali pintu rumahnya,di lihatnya tidak ada mobil papahnya di garasi berarti papah nya belum pulang, Clarra mempercepat langkah nya supaya tidak tertangkap oleh papahnya. Clarra memesan taksi online, untuk saja taksi online itu datang sebelum mobil papahnya sampai di depan rumah, Clarra dengan cepat masuk ke taksi online itu karena mobil papahnya sudah terlihat.

***

Jordan yang melihat taksi itu pergi dari depan rumahnya pun heran,siapa yang pergi Maghrib seperti ini, tidak biasanya orang rumah keluar pas Azan,Jordan masuk karena tidak akan tahu jawabannya jika hanya menduga-duga saja.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang