57

20 6 0
                                    

"Kayaknya itu mobil Alan." Ucapnya.

"Yaudah kalo gitu gue anter ke dalem ya,masih ujan soalnya." Nando pun keluar dari mobilnya dengan jaket Levis nya yang ia jadikan payung.

Nando membukakan pintu untuk Clarra keluar dari mobilnya dan memayungi Clarra dengan jaketnya.

Saat sudah mau sampai ke teras rumah Clarra, Clarra tergelincir karena mereka berlari untung saja Nando cepat menarik Clarra jadi Clarra gagal terjatuh ke terasnya. Kini posisi mereka seperti berpelukan tepat sekali Alan keluar dari rumah Clarra langkahnya terhenti sesaat melihat itu dan berjala mendekati keduanya.

"Ekhem." Clarra dan Nando pun saling mengambil jarak karena kaget.

"Gue cuma bantu Clarra." Jelas Nando yang paham dengan tatapan Alan padanya.

"Makasih udah anter Clarra sampe sini." Ucap Alan santai namun terdengar sinis di telinga Nando.

"Iya,Ra gue langsung cabut ya." Pamit Nando.

"Eh bentar." Clarra pun berjalan ke dekat pintu masuk rumahnya,meraih payung yang tergantung di paku dinding dekat pintunya. Lalu ia kembali menghampiri Nando,di bukanya payung itu dan Clarra berdiri di samping Nando. "Gue anter." Ucapnya yang langsung berjalan memayungi Nando sampai pintu mobilnya. Alan? Ia hanya terkekeh sinis melihat itu.

"Makasih ya." Nando pun mengangguk.

"Sana masuk dingin, nanti masuk angin." Clarra pun tersenyum dan langsung menurut.

Saat Clarra sudah kembali di teras Alan ia acuh dengan keberadaan Alan dan malah pura-pura sibuk menaruh payungnya.

"Gue mau ngomong." Ucap Alan yang bersuara duluan,dan Clarra pun enggan menghadapnya,ia malau karena matanya yang sudah sembab.

"Gue dengerin."

"Jadwal penerbangan gue besok pagi jam lima." Kali ini Clarra berusaha untuk tidak menangis lagi,cengeng sekali menurut nya jika ia menangis lagi.

"Gue mau break."

"Kenapa? Kita bisa LDR Ra." Hujan sangat membantu kondisi ini,suasana yang sejuk ini cukup menenangkan mereka.

"Gue nggak mau. Lo selesain urusan Lo di sana,lakuian apa yang Lo mau lakuin di sana." Tegas Clarra yang sekarang menatap mata Alan yang juga menatapnya dengan teduh.

"Maafin gue Ra." Alan meraih kedua tangan Clarra.

"Gue bosen sama permintaan maaf Lo." Clarra menghempas tangan Alan. "Gue mau masuk, Nando bilang di luar dingin nanti masuk angin." Alan pun pasrah membiarkan Clarra pergi, karena Clarra benar-benar marah besar padanya.

***

Nando baru saja sampai apartemen,"dari mana Lo?" Tanya Fero yang sedang duduk di sofa sendiri, nadanya terdengar kasar.

"Dari luar." Jawab Nando yang sedang menuangkan air ke gelasnya.

"Sama Clarra? Apa maksud Lo?" Nando hampir saja menumpahkan airnya karena mendengar pertanyaan Fero yang semuanya benar.

Nando pun mengambil posisi duduk di sofa yang berbeda dengan Fero.

"Tau dari mana Lo?" Heran Nando.

"Lo nggak perlu tau." Tukas Fero sinis.

"Gue nggak sengaja ketemu dia lagi nunggu taksi,gue cuma nganter dia." Jelas Nando yang mendapat senyuman miring dari Fero.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang