37

32 10 0
                                    

Ada yang mau nemenin gue maen lagi nggak?" Tanya Deni semangat.

"Ayo." Jawab Nando,Riyan,dan Ale tinggal Clarra dan Fero yang belum menjawab.

"Gue udahan." Jawab Fero yang sudah berdiri.

"Gue juga." Jawab Clarra.

"Yaudah." Selagi yang lain mulai bermain, Clarra dan Fero duduk di tempat duduk semen sama seperti Adam, tetapi ini berada di pinggir lapangan persis.

Keduanya saling diam, sama-sama hanya menonton keempat teman-temannya yang sedang bermain basket.

"Sepupu Lo nggak di suruh ke sini aja?" Dengan jantan Fero membuka suara duluan.

"Nggak papa dia lagi main game." Sahut Clarra.

"MMM...kalian sering ke sini?" Tanya Clarra yang akhirnya mendapat topik.

"Ya setiap hari libur. Kalo Lo?" Jawab plus pertanyaan dari Fero.

"Jarang si heheh." Clarra merasa canggung bicara dengan lelaki pendiam seperti Fero,ia bingung harus membahas apa untuk memecahkan keheningan karena ia tidak mau salah pilih topik yang nantinya malah garing.

Drtt..drtt

"Gue mau balik." Ucap seseorang dari sebrang telfon.

"Tungguin gue Adam." Pinta Clarra pada penelfon itu yang ternyata Adam.

"Gue udah di rumah." Dengan panik Clarra langsung menoleh ke tempat Adam duduk,dan benar di sana kosong hanya terlihat plastik putih.

"Kampret."

Clarra mematikan panggilan itu dan menaruh handphone nya di samping ia duduk. Hatinya tidak tenang karena di tinggal,tahu kan rasanya di tinggal? Mau sedeket apapun di tinggalnya tetep aja di tinggal ya kesel.

"Kenapa?" Tanya lelaki di sebelahnya.

"Nggak papa kok." Clarra berusaha biasa saja.

Beberapa menit kemudian...

Nando,Ale,Riyan,dan Deni menghampiri Fero dan Clarra karena sudah sore dan mereka pun pasti sudah sangat lelah.

"Ra kita mau cabut,Lo masih mau di sini?" Tanya Riyan.

"Gue mau balik kok,udah sore." Mendengar jawaban Clarra mereka satu persatu melirik ke tempat Adam duduk, sepertinya mereka sepemikiran.

"Sepupu Lo kemana?Kok nggak ada?" Tanya Ale.

"Oh dia balik duluan tadi." Jawab Clarra.

"Teru Lo balik sendiri gitu?" Tanya Nando yang tersenyum senang. "Gue anter gimana?" Tawarnya.

"Nggak usah,rumah gue si komplek di depan kok." Tolak Clarra.

"Clarra biar gue yang anter,kalian ke apartemen duluan aja." Tukas Fero yang sepertinya tidak menerima penolakan, teman-temannya pun menatapnya heran.

"Ra kok diem aja? Tolak dong." Nando yang tidak terima dengan respon Clarra yang hanya diam saja.

"Hahaha Lo si punya muka kriminal Clarra mana mau sama Lo." Ejek Deni yang di iringi tawaan yang lain kecuali Fero,dan Clarra hanya tersenyum merasa bersalah.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang