Satu bulan kemudian...
Tidak terasa sudah satu bulan Alan dan Clarra berpacaran, mereka menjalin hubungan dengan layaknya orang yang bersahabatan biasa,Alan yang tidak ada romantisnya ketika mereka pacaran, Clarra juga merasakan perbedaan sikap Alan pada saat mereka masih pdkt dan saat sudah pacaran,Alan lebih cuek dan dingin pas sudah pacaran.
Clarra berjalan ke kantin sebelum pulang ke rumah karena perutnya sangat lapar,tadi pagi ia tidak sempat sarapan karena sudah telat. Clarra duduk sendiri di meja pojok kantin tidak lama datang Bara dan Raka yang mengisi dua bangku kosong di depannya.
"Sendiri aja,mana Alan?" Tanya Bara yang baru saja duduk.
"Alan masih ada kelas, paling dikit lagi dia keluar." Jawab Clarra yang sesekali menyeruput jus di hadapannya.
"Oh Ra gue boleh nanya nggak?" Raka yang bersuara.
"Nanya aja si kak kenapa pake izin segala." Clarra yang terkekeh kecil.
"Pertanyaan gue agak serius soalnya." Clarra mengangguk dan menatap Raka yang terlihat benar-benar serius. "Apa Lo pernah nolong orang bebe--." Ucapan Raka terpotong karena datangnya Alan.
"Serius banget?" Alan yang duduk di samping Clarra.
"Iya nih kak Raka katanya mau nanya serius." Clarra tersenyum manis pada Alan.
"Nggak gue cuma bercanda doang tadi." Raka dengan alibinya,Bara yang melihat gelagat Raka pun merasakan ada sesuatu yang benar-benar serius.
"Kita cabut ya,mau ngerjain tugas." Bara yang merangkul Raka.
"Iyaiya semangat ya." Senyum Clarra yang benar-benar menambah semangat keduanya.
Bara dan Raka pergi meninggalkan Clarra dan Akan berdua di meja itu. Alan mengusap puncak kepala Clarra lembut,di tatapnya wanita kesayangan di hadapannya ini yang malah membalasnya dengan tatapan bingung.
Di meja lain ada segerombolan geng Raisa yang menatap Clarra kesal karena di perlakukan begitu manis oleh Alan.
"Kenapa si,tumben banget?" Clarra yang masih meminum jus nya.
"Lupa ya?" Tanyanya dengan wajah yang sangat senang.
"Ih apa si senyum-senyum nggak jelas,liat noh si cewek gatel terpesona." Clarra yang melirik ke meja Raisa yang berada di pojok sebrang.
"Biarin aja." Alan acuh.
"Pulang yuk,gue mau main sama Kayla." Semenjak ada Aleksa dan Kayla di rumah Adam, Clarra jadi lebih suka di rumah dari pada main ke luar. Alan masih diam dan menuruti kemauan Clarra,ia membiarkan Clarra yang lupa dengan hari ini adalah hari bertambah usia hubungan mereka.
***
Sepanjang perjalanan pulang Clarra hanya diam menatap ke luar mobil, Clarra bersenandung kecil untuk memecahkan keheningan dalam mobil.
"Lan kenapa diem aja?" Clarra yang mendaratkan tangannya ke tangan sebelah kiri Alan.
"Gue nggak enak badan." Alan yang terlihat datar.
"Serius nih dia nggak inget ini hari apa?ini yang ngejalanin hubungan berdua apa gue doang si kok cuma gue yang inget kalo hari ini hari apa." Gerutunya dalam hati.
"Jujur gue tuh ngerasanya hubungan kita hambar banget,Lo juga berubah pas udah pacaran,gue kangen Lo yang jentel, Lo yang sering buat gue ketawa,buat gue salting sama tingkah konyol Lo,tapi sekarang nggaka da lagi. Apa kita balik aja kayak dulu?" Alan menghentikan mobilnya karena kaget dengan ucapan Clarra.
"Maksud Lo balik kayak dulu apa?" Alan yang menepikan mobilnya.
"Ya waktu kita belum pacaran." Clarra berat sebenarnya harus membahas ini,tapi bagaimana lagi ia tidak bisa menyimpan ini sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY (END)
Teen FictionIni cinta yang sebenarnya,datang dengan tiba-tiba tanpa di rencanakan. Cinta datang dimana saja, kapan saja dan bahkan kita tidak tahu dengan bagaimana cinta itu ada, karena kita tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Seorang siswa cantik yan...