18:35
Adam dan Clarra baru saja sampe rumah, mereka benar-benar cape dan langsung ke kamar untuk mandi dan segala macam. Sarah sedang membantu bi Irah masak untuk makan malam,Jordan sedang pergi menemani Bima dan Desi survei gedung untuk pernikahan mereka bulan depan.
Semua sudah siap di meja makan,Adam keluar lebih dulu dari kamar,ya taulah kalo cewek itu selalu lama karena apa. Jadi rumah Clarra ini nggak tingkat tapi benar-benar luas dan banyak ruangan-ruangan bermanfaat di sana,kamar Clarra dan Adam pun bersebelahan.
"Arra buru makan." Teriak Adam yang sudah lapar.
"BERISIK!" Sahut Clarra dari dalam kamar.
Clarra berjalan keluar kamar dan langsung duduk di samping Adam, Clarra makan dengan porsi yang lebih dikit dari biasanya mungkin karena banyak sekali yang bilang kalau Clarra sedikit berisi bahkan pipinya cuby.
"Gimana tour nya?" Tanya Sarah yang duduk di hadapan Clarra dan Adam.
"Nggak ada seru-serunya,nggak ada bahagia-bahagianya." Ujar Clarra yang merasa malah sial di tour kemarin,ia menginjak Putung rokok Alan, rahasia soal perasaan ketahuan karena kakinya yang sakit.
"Lo tuh harus belajar peka sama perasaan sendiri." Saran Adam yang menurutnya Clarra tidak bahagia waktu di Bali itu bohong.
"Apaan si, dasar bucin akut." Ejek Clarra yang menghibur diri sendiri,benar saja hanya ia yang tertawa.
"Sudah,kalian habisin makannya mama mau menyusul papah,ya dam Tante titip Arra." Sarah yang kini menuju kamarnya dan keluar lagi dengan pakaian yang rapih. Adam dan Clarra hanya mengangguk karena masih makan.
Kini hanya ada suara sendok dan piring yang beradu. Selesai makan Clarra dan Adam duduk di sofa depan tv bukan untuk menonton tv tapi mereka hanya numpang menduduki sofa itu,tv di hadapan mereka pun tidak di lirik, mereka tetap sibuk dengan ponsel masing-masing.
Ting....
Motif masuk ke handphone Clarra, Clarra membukanya dan menyatukan alisnya karena bingung hanya tertera nomor tidak ada nama dari pengirim pesan itu, berarti ini orang yang mungkin tidak di kenal karena Clarra tidak menyimpan nomor itu atau bisa jadi ada seseorang yang ia kenal ganti nomor.
+62 838-5696-**** : malem Clarra 😉
"Siapa si kok emotnya genit bangat gini." Komen Clarra yang masih hanya menatap room chat itu.
Clarra : maaf,siapa ya?
Tidak perlu menunggu lama seseorang itu sudah membalas.
+62 838-5696-**** : Bara
Setelah tahu nama yang pengirim chat itu, Clarra enggan untuk membalas lagi,kini Clarra sedang menatap tv namun fokusnya tidak kesana, Clarra sedang menguak rekaman ingatannya karena seperti pernah mendengar nama Bara.
"Oh iya bener,Cogan bulenya Feby. Kurang ajar nih si Feby." Clarra langsung berlari ke kamarnya,Adam hanya menatap aneh sepupunya itu.
Clarra dengan emosinya yang memburu mengetikan pesan untuk Feby.
Clarra : eh upil kingkong,Lo bisa gak si kalo gak seenaknya.🙄
Clarra cukup geram karena sudah satu jam Feby tidak membalas chat chat Bahakan di lihat saja tidak. Clarra sudah rapih dengan celana jeans sobek-sobek,baju putih dan jaket Levis warna pink, rambutnya di biarkan Ter urai, Clarra merias wajahnya tipis. Clarra keluar kamar membawa sepatu di tangannya dan duduk di samping Adam.
"Mau kemana Lo?" Tanya Adam yang penasaran melihat Clarra sudah rapih.
"Temenin gue yok nonton,biar gue nggak jomblo-jomblo amat gitu." Pinta Clarra pada Adam.
![](https://img.wattpad.com/cover/203249574-288-k935038.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY (END)
Teen FictionIni cinta yang sebenarnya,datang dengan tiba-tiba tanpa di rencanakan. Cinta datang dimana saja, kapan saja dan bahkan kita tidak tahu dengan bagaimana cinta itu ada, karena kita tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Seorang siswa cantik yan...