21

38 10 0
                                    

Clarra sudah di parkiran,tapi di sana tidak menandakan adanya Alan,hanya ada mobilnya, Clarra pun menelpon Alan.

"Lo dimana si kambing?panas nih gue udah setengah jam di parkiran."
"Sabar pacarnya kambing!gue ini si Raisa nahan gue buat pulang."
"Nahan Lo gimana?"
"Iya dia maksa gue buat makan bareng dia di kantin."
"Sekarang Lo dimana?"
"Gue udah otw parkiran,kalem Napa si nadanya."
"Gue tuh gak suka sama si Raisa songong itu,Lo kan punya hak buat nolak,cuma si Raisa Lo dorong Lo apain kek."
"Cemburu ya?"
"Gak sama sekali!"

Clarra memutuskan sambungan nya sepihak.

Alan terlihat berjalan mendekat ke arah Clarra yang di bawah pohon karena kepanasan. Dengan tanpa dosanya Alan tidak berhenti tersenyum menatap Clarra entah apa yang  membuatnya sebahagia itu.

"Buru ah panas." Clarra yang berjalan ke mobil Alan, meninggalkan Alan yang baru sampai di hadapannya.

"Dih ngambek nih?" Alan mencekal tangan Clarra.

"Buru Alan gue kepanasan,Lo gak liat muka gue merah gini." Clarra yang menatap Alan garang,udah panas di tambah emosi pada si Raisa, mungkin itu yang ada di pikiran Clarra.

"Iya sayang." Alan pun berjalan ke mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Clarra.

**

Alan mencuri-curi pandang melirik Clarra yang terlihat bete selama perjalanan, Clarra tidak bersuara sama sekali,Alan jadi merasa makin senang kalau Clarra cemburu seperti ini,siapa si yang tidak tau istilah 'cemburu itu tanda cinta'.

Drrttt....

Ponsel Clarra yang berdering itu berhasil memecahkan keheningan keduanya, Clarra pun mengangkat panggilan masuk itu.

"Ya?"
"Halo?"
"Apaan si?!"

Clarra memutuskan telepon masuk itu,yang tidak jelas asal-usulnya,bahkan orang di sebrang telfon itu  bicara saja tidak.

"Kenapa si jadi marah-marah gitu?" Alan yang mulai ikut serius, karena melihat Clarra yang sepertinya marah bukan main.

"Pake nanya lagi,dasar Playboy gak punya hati." Cibir Clarra yang pelan,namun Alan tetap mendengar, karena jarak mereka dekat.

"Gue juga nggak tau Ra apa maksud si Raisa kayak gitu." Alan yang mencoba untuk menjelaskan yang terjadi tadi.

"Gue kasih tau nih,si Raisa tuh suka sama Lo,jadi kalo emang Lo nggak suka sama dia,nolak gitu kalo dia ajak kemampun,bahkan kalo bisa,kalo dia ajak Lo ngomong,Lo tinggal aja." Clarra dengan nada penuh penekanan.

"Suka sama gue?kan dia pacar nya Raka." Alan yang tetap menyetir.

"Mana gue tau."

****

Raka sedang mengobrol dengan pak Rafi (Dosen) dan Bara yang juga di minta ikut untuk menemani Pak Rafi,Bara juga termasuk mahasiswa yang berprestasi dan akrab dengan dosen-dosen,bukan karena ia anak pemilik universitas.

"Saya dengar dari mama kamu, katanya kamu lagi cari tau siapa yang nolong kamu?" Pak Rafi jelas harus tahu kondisi mahasiswa kesayangan universitas MAHAM ini.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang