40

42 10 0
                                    

Fero hanya diam memainkan ponselnya,entah apa yang sedang ia lakukan di ponselnya hingga dirinya sangat tenang padahal ada Clarra yang sedang ngambek padanya. Namun Fero acuh,Fero bukan Alan yang sudah biasa menangani berbagai model wanita.

"Ra?" Yang di panggil tidak menoleh. "Clarra." Lanjutnya masih usaha,Fero duduk ke pinggir dan meraih tangan Clarra, Clarra terpaksa menoleh dengan tatapan bertanya 'apa'

"Sini." Fero menarik tangan Clarra untuk mendekat, Clarra menurut dengan wajah polosnya bingung sendiri ketika Fero memeluknya.

"Ngapain meluk gue?" Heran Clarra yang sudah melepas pelukan Fero.

"Nih kata google kalo cewek marah bakal luluh kalo udah di peluk." Fero menunjukkan layar handphonenya yang benar terlihat halaman google dengan pencarian 'Cara meluluhkan wanita yang sedang ngambek' itu yang Fero ketik di google. Beginilah didikan Ale yang selalu mengajarkan Fero lewat google.

Nando yang mendengar jawaban Fero pun greget dan langsung memukul dahinya dengan telapak tangannya, kenapa bisa ia punya teman seperti Fero. Setidaknya jika ingin menyontek dari google Fero tidak perlu memberi tahu Clarra,jadi terlihat bodohnya.

Clarra tertawa dengan membekap mulutnya karena takut terlalu lepas, "aduh Fero sayang seenggaknya Lo tau trik dulu sebelum mencoba." Clarra memegang perutnya yang sakit karena tertawa. Sedangkan Fero gugup bukan main mendengar Clarra memanggilnya sayang. Clarra kan hanya menganggap Fero sahabat jadi sayang yang di maksud itu sayang sebagai sahabat,Fero lega setelah dapat giliran seperti itu. Tapi memang kenapa kalau Clarra sayang padanya?Bukankah itu bagus tandanya Clarra sudah lupa dengan Alan.

"Temen Lo kocak parah." Clarra yang bicara pada Nando dengan menunjuk Fero,Nando pun hanya mengangguk saja sebab heran melihat Clarra sebahagia itu setelah sebulan lalu ia terpuruk dalam masalah percintaannya.

"Udah nggak ngambek kan?" Tanya Fero yang langsung dapat tatapan sinis dari Clarra.

"Kalo Lo masih nggak ngasih tau gue siapa yang buat Lo kayak gini gue nggak bakal mau ketemu lo lagi,gue nggak mau Nerima telfon Lo,bales chat Lo pun gue nggak akan." Clarra sudah beranjak dari duduknya untuk pergi.

"Ra..serius?" Fero meyakinkan.

"Gue nggak pernah bercanda kalo lagi serius." Berlaku pergi Clarra meninggalkan kamar rawat Fero. Nando yang baru mencerna ucapan Clarra pun masih tertawa karena kalimatnya menggelitik otaknya.

"Kenapa si orang pada bahagia banget hari ini." Fero menutup dirinya dengan selimut putih di sana karena bingung harus apa.

***

Bara berjalan ke kamar Alan karena di suruh mama nya. Mereka berdua emang jarang banget pulang dan lebih sering di apartemen karena lebih Deket sama kampus.

Tok

Tok

Tok

Ceklek

Terbukalah pintu kamar Alan yang menunjukan diri Alan hanya dengan celana kolor ya tanpa baju. Bara meneliti Alan dari atas sampe bawah karena melihat Alan yang keringatan juga nafasnya terengah-engah.

"Ada siapa di dalem?" Tanya Bara curiga,ya g di tanya tetap dengan ekspresi tenang.

"Nggak ada." Jawabnya.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang