41

31 9 0
                                    

"Serius Lo?" Heboh Ale.

"Gue yakin dia tambah marah sama Lo." Sok tau Riyan.

"Pasti Clarra juga kecewa. Lo sama dia kan udah resmi sahabatan dari tiga Minggu lalu,nggak enak tau ro nggak di anggep." Dramatis Deni yang seolah-olah ia mengerti Clarra.

"Emang nggak ada untung nya temenan sama Lo." Fero mengubah posisinya membelakangi teman-temannya,ia memilih memejamkan matanya untuk berfikir harus apa, bagaimana caranya supaya ia bisa bertemu Clarra dan meminta maaf. Fero menahan diri untuk buka google.

***

Reyhan sedang duduk di depan meja kerjanya di kamar,ia sudah dua jam berkutik dengan laptopnya. Reyhan sangat sibuk akhir-akhir ini karena sedang mengurus pindahan kerjanya ke Bogor,ia harus mengirim data-data tugas pada penggantinya di sekolah yang sekarang.

Tok

Tok

"Masuk." Titah Reyhan. Terbukalah pintu itu oleh mama nya yang membawa makan dan minum untuk Reyhan.

"Kamu makan dulu nih, nanti sakit." Mama Reyhan menurunkan piring dan gelasnya dari nampan ke nakas.

"Sebentar lagi ma." Mendengar itu mamanya menunggu dan duduk di tepi kasur Reyhan.

Akhirnya tugasnya pun selesai,Reyhan merenggangkan otot-ototnya dengan menaruh tangannya ke kanan dan kiri. Reyhan menutup laptopnya,ia berjalan mendekat ke mamahnya dan duduk di sebelah kiri mamanya.

"Kapan kamu mau bawa CLARRA ke sini?" Tagih mama nya yang sudah menunggu lama permintaannya itu tercapai.

"Sabar ya ma, Rey kan harus pindah ngajar jadi Rey belum bisa bawa Clarra ke sini." Reyhan mulai memakan makanannya. "Reyhan sama Clarra cuma sebagai adek sama Kaka aja mama jangan berlebihan." Reyhan mengingati.

"Bagus dong berarti mama boleh dong Rey kenalin kamu sama anak temen mama." Reyhan tersedak makanannya,mamanya pun memberikan minum pada Reyhan.

"Reyhan bisa pilih perempuan untuk Reyhan sendiri." Kesalnya karena mama nya selalu saja menjodohkannya dengan anak temannya. Apa jangan-jangan mamanya menawarkan Reyhan pada teman-temannya yang memiliki anak perempuan.

***

Clarra sedang membantu Zahra memasak di dapur untuk makan malam karena sebentar lagi papah Alan dan Bara akan pulang. Zahra sedang memasak udang balado,dan Clarra sedang memotong tempe karena Bara request untuk di masakan Tempe crispy. Tinggal tiga menu makanan lagi yang belum jadi,udang balado,tempe crispy,dan Ayam goreng.

Alan datang dengan membawa amanah, "ma di panggil papah.", Ucap Alan yang matanya tak lepas menatap Clarra, Clarra dengan rambut yang terikat sangat terlihat sempurna, mungkin karena Clarra masak jadi ia harus menguncir rambutnya supaya tidak ribet.

"Oh papah udah pulang." Zahra langsung mencuci tangannya. "Kamu bantuin Clarra ya nih aduk udangnya sampai matang,terus nanti goreng Ayam." Zahra pergi meninggalkan dapur setelah memberikan tugas pada Alan.

Clarra dan Alan diri bersisian di depan kompor, Clarra yang fokus dengan masakannya,namun Alan yang malah melamun menatapnya.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang