49

26 11 0
                                    

Clarra kini sedang di UKS kampus,ia masih terbaring lemas di atas brankar pasien dalam UKS kampusnya. Ini tanggal merah dan tidak ada petugas UKS yang masih di kampus,jadi Alan meminta tolong Mila untuk membantunya membangunkan Clarra. Di dalam UKS hanya ada Alan,Mila,dan Fero yang menemani Clarra,tapi hanya Alan dan Mila yang repot mencari cara untuk membangunkan Clarra karena mereka tidak berpengalaman dalam hal ini.

Fero hanya duduk diam di kursi dalam UKS dekat pintu,ia terus menatap Clarra yang terbaring dengan mata terpejam. Ia jelas khawatir. Namun keberadaan Alan membuatnya menahan diri,ia takut kalau ia menunjukkan panik,dan perhatiannya Alan akan cemburu dan menjadi masalah bagi Clarra nanti.

"Ah." Rintih Clarra sembari menyentuh bagian keningnya yang membiru akibat benturan bola tadi. Alan dan Mila pun langsung menghela nafasnya lega melihat Clarra yang sudah bersuara dan membuka matanya. Fero pun sekarang berdiri di samping Alan dekat brankar.

"Lo nggak papa kan Ra?" Tanya Mila yang sekarang di samping Clarra.

"Sakit nih pala gue masih bilang nggak papa." Sewot Clarra pada Mila.

"Dih baru juga sadar Lo udah ngegas aja,gue kan nanya kali." Bete Mila yang merasa tersinggung dengan nada bicara Clarra tadi.

"Baperan Lo ah." Semprot Clarra pada Mila.

Clarra beralih menatap kedua laki-laki yang diri bersisian di sebelah kirinya, Clarra tersenyum walaupun nyeri di kepala masih di rasanya.

"Lo berdua mirip, sumpah." Sontak Fero dan Alan saling tatap muka mengoreksi apa yang Clarra ucapkan benar atau tidak. "Mirip kan? Muka Lo berdua sama." Clarra yang menunjuk ke arah Fero dan Alan bergantian.

"Lo masih di bawah alam sadar ya?" Tanya Alan yang menatap teliti ke arah kekasihnya itu.

"Lupakan!" Clarra kembali terpejam karena nyeri di kepalanya tiba-tiba sangat terasa,rasa pusing pun datang kembali. "Siapa si yang tega ngelempar tuh bola ke kening mulus gue ini." Mila langsung jengah karena Clarra ngeselin baru aja sadar udah narsis. Di sisi lain Fero hanya datar menyaksikan sahabatnya yang sedang menderita itu,dan Alan,ia tidak lepas tersenyum melihat kelakuan wanita di depannya.

"Selina." Ucap Fero membuat orang di dalam UKS menatapnya.

"Kurang ajar tuh anak,awas aja ketemu gue kasih duit nanti." Mila berlagak tidak terima di awal kalau sahabatnya terluka,tapi di akhir ia langsung mendapatkan tataan horor dari Clarra.

***

Kini Mila, Alan,dan Fero sedang mengantar Clarra sampai parkiran untuk ke mobil Alan. Fero dan Mila berjalan di belakang Clarra dan Alan seraya sedang menonton adegan romantis di sebuah Film, Alan menuntun Clarra dengan memegang lengan Clarra penuh perhatian.

Sampai tepat di samping mobil Alan, " oh iya ro gue balik sama Alan ya,terus bilangin temen-temen nanti malem jam tujuh ke rumah gue,Lo juga jangan alesan." Fero hanya mengangguk-angguk saja. "Iya nggak?" Tanya Clarra kesal karena Fero tidak membuka mulutnya untuk menjawab.

"Iya bawel." Fero mengelus puncak kepala Clarra lembut,dan Clarra tersenyum senang karena sedari tadi ia sadar kalau Fero terus diam karena ada Mila dan Alan. Iya Fero tidak pernah banyak bicara kalau di depan orang yang ia tidak begitu kenal.

"Dah gue duluan ya."

"Eh Mil Lo ikut ke rumah gue." Clarra menarik tangan Mila dan mendorongnya masuk ke mobil Alan di belakang, sedangkan Clarra di depan tepat di samping Alan.

Alan pun melajukan mobilnya tidak lupa memencet klakson mobilnya untuk memyapa Fero yang masih berdiri ke arahnya,Fero pun mengangguk.

"Eh Ra Lo nggak ada niatan mau nyomblangin gue sama Fero?" Tanya Mila yang dapat tawaan dari Alan.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang