Satu tahun kemudian
Clarra baru saja turun dari mobil hitam,ia berdiri menatap pemandangan di depannya. Clarra saat ini sedang berada di pasar yang di juluki dengan nama Papepy masih inget kan?
Clarra mulai berjalan masuk ke dalam kawasan pasar itu, dirinya hanya diam meneliti tempat itu yang masih sama. Clarra tersenyum saat sampai di depan stand kue yang pernah ia datangi bersama Alan. Selama satu tahun ini berasa sangat lama bagi Clarra untuk jauh dari seseorang yang di sayangnya,Alan.
Clarra sering sekali berharap kalau Alan akan tiba-tiba ada di hadapannya dengan senyuman tengilnya Yang sering membuat Clarra kesal. Sayang Clarra yang memutuskan untuk break waktu itu hingga saat ini mereka jarang sekali berkomunikasi bahkan hanya untuk menanyakan kabar itu hampir tidak pernah, Clarra selalu positif thinking bahwa Alan memang sibuk di sana seperti tujuannya.
Clarra mendatangi stand itu dan menempatkan meja tepat ia tempati waktu datang bersama Alan dulu. Clarra memesan pesanan yang sama,ia memotret pemandangan di sana dan tidak berhenti tersenyum, tidak hanya tersenyum matanya pun berair. Namun ia menahannya untuk tidak mengalir.
Clarra sekarang mengarahkan kameranya ke arah panggung berada,di mana dulu Alan sempat cemburu karena Clarra bilang kalau penyanyi di sana tersenyum padanya.
Intro sebuah lagu mulai terdengar menghiasi seisi pasar itu yang memang ramai pengunjung sore ini.
"Kurasa 'ku sedang jatuh cinta
Karena rasanya ini berbeda," penyanyi di atas panggung memulai lirik pertamanya. Clarra masih setia mengarahkan kameranya ke sana,saat tahu lagu yang di nyanyikan adalah lagu kesukaannya ia pun langsung video kan itu, walaupun kesal karena penyanyi di atas sana kali ini sangat menutup wajahnya dengan topi coklat dan terus menunduk."Oh, apakah ini memang cinta?
Selalu berbeda saat menatapnya," saat di lirik keduanya Clarra seperti sadar akan sesuatu dan menurunkan tangannya yang sedang menyanggah ponselnya. Matanya yang tadi berair pun gagal menahan air matanya yang akhirnya lolos mengalir saat tahu dugaannya benar. Penyanyi di atas panggung itu memberikan topi yang di pakainya pada gitaris yang berada di sebelah kanannya.***
Lagu itu sudah selesai di nyanyikan,dan Clarra langsung membuang mukanya untuk tidak lagi melihat ke arah panggung, Clarra kini melahap kue yang ia pesan tadi.
Seorang lelaki dengan pakaian formalnya,tapi tidak lagi karena ia melepaskan jas nya dan menyampirkan nya ke pundak kanannya,kaos hitam yang di masukan dengan rapih ke dalam celana formalnya,dan sepatu pantofel hitam yang membuatnya terkesan karismatik kali ini,tapi rambut coklat itu masih ada.
Clarra beranjak dari duduknya seperti ingin cepat-cepat pergi dari sana, padahal kuenya belum habis. Baru saja sampai depan stand langkahnya di hentikan dengan lelaki di atas panggung tadi yang menghalanginya langkahnya. Mereka saling tatap kali ini,belum ada yang mereka ucapkan satu kata pun hingga akhirnya.
"I Miss you." Ujar lelaki itu dengan tatapan teduh nya pada mata Clarra yang kembali meneteskan air matanya,tangan lelaki itu terulur untuk mengusap air mata yang membuatnya sering merasa bersalah.
"Gue nggak." Clarra yang menurunkan tangan lelaki itu dari Pipinnya.
"Why?" Lelaki itu kembali mengusap lembut pipi Clarra.
"ALAN!" Ujar Clarra yang terdengar memperingati kalau dirinya tidak mau Alan sentuh.
"Jelas-jelas Lo kangen gue,nggak usah munafik. Gue udah ada di depan mata gini masa mau di ambekin." Alan menarik Clarra ke dalam pelukannya,spontan Clarra semakin menjadi, isakannya pun membuat tubuhnya terguncang di dalam pelukan Alan. Alan terus menenangkan dengan mengusap rambut Clarra, juga sesekali punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY (END)
Teen FictionIni cinta yang sebenarnya,datang dengan tiba-tiba tanpa di rencanakan. Cinta datang dimana saja, kapan saja dan bahkan kita tidak tahu dengan bagaimana cinta itu ada, karena kita tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Seorang siswa cantik yan...